Page 189 - Hadits-Jibril-Penjelasan-Hadits-Jibril-Memahami-Pondasi-Iman-Yang-Enam-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 189
172 | H a d i t s J i b r i l
ِ
ِ
ْ ملسموْيراخبلاْهاور(ْرفُ كْ لاْ ِ بِّْللاْوحٌِْيذّ لاْيحامْ لاْانأو َ
ْ
َ
َْ
ُ
َ ُ
ْ ُ
ْ
َ ُ
َ َ
ْ َ
ْ ْ)هيَّغوْيذمترلاو َ
ّ
ُ
”Aku adalah al-Mahi, yang dengan mengutusku
Allah menghapuskan kekufuran”. (HR. al-
Bukhari, Muslim, dan at-Tirmidzi)
Sebagian orang ada yang beriman, dan mereka adalah orang-
orang yang berbahagia. Sebagian lainnya tidak beriman, dan
mereka adalah orang-orang yang celaka dan akan masuk
neraka serta kekal di dalamnya tanpa penghabisan.
Allah menurunkan agama Islam untuk diikuti.
Seandainya manusia bebas untuk berbuat kufur dan syirik,
bebas untuk berkeyakinan apapun sesuai apa yang ia
kehendaki, maka Allah tidak akan mengutus para nabi dan
para rasul, serta tidak akan menurunkan kitab-kitab-Nya.
Adapun maksud dari firman Allah:
ِ
) ْ ٕٜ ْ:فهكلا(ْرفْكيْ ل فْءاشْنموْنمؤ يْ ل فْءاشْنمف َ
َ َ ْ َ
ْ َ َ
ُ َ َ ْ ََ ْ ُْ َ
yang secara zhahir bermakna “Barang siapa berkehandak maka
berimanlah ia, dan barang siapa berkehandak maka kafirlah ia”,
(QS. Al-Kahfi: 29), ayat ini bukan untuk tujuan memberi
kebebasan untuk memilih (at-takhyir) antara kufur dan iman.
Tapi tujuan dari ayat ini adalah untuk ancaman (at-tahdid).
Karena itu lanjutan dari ayat tersebut adalah bermakna “Dan
Kami menyediakan neraka bagi orang-orang kafir”.
Demikian pula yang maksud dengan firman Allah: