Page 30 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 30
Ayo Kita Tahlil !! | 19
kepada al-Fadhl. Maka Rasulullah memalingkan wajah
al-Fadhl ke arah lain. Lalu wanita itu bertanya kepada
Rasulullah: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya haji telah
wajib bagi ayahku ketika ia sudah tua renta dan tidak
bisa lagi menaiki tunggangan, apakah bisa aku berhaji
untuknya? Rasulullah menjawab: “Iya”. Peristiwa ini
terjadi pada saat haji Wada‟ .
9
(Faedah Hadits): Dalam hadits ini terdapat dalil jelas
tentang adanya ibadah haji yang disebut dengan haji badal.
Yaitu menghajikan bagi orang yang secara fisik sudah tidak
mampu untuk mengerjakan ibadah haji, atau menghajikan
bagi orang yang telah meninggal.
Faedah lainnya: Hadits ini salah satu dalil menunjukan
bahwa wajah perempuan bukan aurat. Dalam hadits ini
Rasulullah tidak memerintahkan perempuan Khats‟amiyyah
tersebut untuk menutup wajahnya. Bila ada yang berkata:
“Bukankah ia sedang dalam ihram, maka pantaslah ia tidak
menutup mukanya karena hal itu memang dilarang!”. Jawab:
Seandainya menutup muka itu wajib, niscaya Rasulullah akan
memerintahkan perempuan tersebut untuk melambaikan
kain di atas muknya tanpa menyentuh kulit muka dengan
merenggangkan (antara kain dan muka) dengan memakai
sesuatu untuk memenuhi kemaslahatan ihram tersebut. Tapi
nyatanya Rasulullah tidak memerintahkan demikian. Ini
menunjukkan bahwa menutup muka bagi perempuan tidak
wajib hukumnya, tetapi hanya merupakan sesuatu yang baik
dan disunnahkan.
9 Shahih al-Bukhari, Kitab al-Hajj, Bab wajib haji dan
keutamaannya.