Page 31 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 31
20 | Ayo Kita Tahlil !!
Para ulama juga telah sepakat bahwa perempuan
dimakruhkan baginya menutup muka dan memakai cadar
dalam shalat dan bahwa hal itu diharamkan saat ihram.
Sedangkan kewajiban menutup muka itu hanya berlaku
khusus bagi isteri-isteri Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam
sebagaimana dinyatakan oleh Abu Dawud dan lainnya.
Al-Imam Muslim dalam kitab Shahih meriwayatkan dari
Abdullah ibn Abbas:
ن م :ؿاقف ،ءا حو رلاب اب كر ي ق ِ َ ل ملسو ويلَ ﵁ا ىلص بي َ فأ نلا ّ ّ
ْ
ّ َ
َ
،﵁ا ؿوسر :ؿاق ؟تنأ نم :اولاقف ،فو ملسلما :اولاق ؟ـوقلا
ُ
ك ِ َ لو ،م عن ؛ؿاق ؟ ج ح اذلهأ :تلاقف ا َ ص ِٓ يب ةأرما ويلإ ت َ َ ْ رف عف
ّٔ
ٌ
َ
َ
ػىا . ر جأ
ْ
Bahwa Rasulullah bertemu dengan sekelompok orang di
Rawha‟. Rasulullah bertanya: Siapakah kalian?
Mereka menjawab: Kami orang-orang Islam. Maka
mereka berkata: Siapakah engkau? Rasulullah
menjawab: Rasululah. Maka salah seorang perempuan
dari mereka mengangkat seorang bayi, sambil berkata:
Apakah bagi bayi ini boleh berhaji? Rasulullah
10
menjawab: Iya, dan bagimu pahala .
(Faedah hadits): Dalam hadits ini terdapat dalil tentang
sahnya ibadah haji seorang anak yang belum baligh.
Dalam hadits lain, al-Imam Muslim meriwayatkan dari
Buraidah bahwa ada seorang perempuan berkata kepada
10 Shahih Muslim, Kitab al-Hajj, Bab sahnya haji seorang anak kecil
dan adanya pahala bagi orang yang menghajikannya.