Page 42 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 42
Ayo Kita Tahlil !! | 31
Yaum Wa al-Lailah, Ibn Majah, Ahmad, al-Hakim,
dan Ibn Hibban yang men-shahihkannya).
Sebagian ulama hadits menilai hadits ini sebagai
hadits dla‟if. Namun demikian Ibn Hibban telah menilainya
sebagai hadits shahih. Sementara itu, Abu Dawud juga
meriwayatkan hadits ini dalam kitab Sunan, dan beliau tidak
mengomentarinya (diam). Ini artinya dalam penilaian Abu
Dawud hadits tersebut berkualitas hasan, sebagaimana beliau
menyatakan sendiri dalam pembukaan kitab Sunan-nya
bahwa hadits-hadits yang beliau riwayatkannya dalam kitab
tersebut dan oleh beliau tidak dikomentarai maka hadits-
hadits tersebut memiliki derajat hasan. Demikian pula al-
Hafizh as-Suyuthi mengatakan bahwa hadits di atas sebagai
hadits hasan.
Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda:
ِ
لإ ةر َ خلآا را َ دلاو َ ﵁ا ُ ل ي دير جر ا ىأرق َ ي ل فآرقلا ُ َ ْ ل ب ػق سي
ّ
َ
ُ ٌ ُ
يئا سنلا َ و دحمأ هاور( ك م ُ َاتو م ى َ لَ ء ىو ا َ ُ َ رقاو ُ َ ِ غ ف ر ول ُ
ُ
َ
ُ
َ
ّ
)مى ُ دَغو نيا ر ػبطلا و
َ
َ َ
“Yaasiin adalah jantungnya al-Qur‟an, tidaklah
seseorang membacanya untuk tujuan meraih ridha Allah
dan tujuan mendapatkan pahala di akhirat kecuali
orang tersebut diampuni dosa-dosanya, dan bacalah surat
Yaasiin itu atas mayit-mayit kalian”. (HR. Ahmad,
an-Nasa‟i dan ath-Thabarani).
Hadits kedua ini walaupun juga dinilai dla‟if namun
para ulama hadits mengatakan bahwa hadits-hadits dha‟if
dapat diamalkan atau dijadikan sandaran dalam keutamaan-