Page 14 - EModul Protista_Annisa Wiyendari_1900008008_A
P. 14
eukariota paling sederhana, namun pada tingkat seluler, banyak protista yang
sangat kompleks (paling rumit diantara semua sel).
Pada organisme multiseluler, fungsi-fungsi biologis yang penting dilaksanakan
oleh organ-organ. Protista uniseluler melaksanakan fungsi-fungsi penting yang
sama namun mereka melakukannya dengan organel-organel subseluler, bukan
organ-organ multiseluler. Organel-organel yang digunakan oleh protista sebagian
besar yaitu nukleus, retikulum endoplasma, aparatus golgi dan lisosom. Protista
tertentu juga mengandalkan pada organel yang tidak ditemukan pada kebanyakan
sel eukariotik yang lain, seperti vakuola kontraktil yang memompa kelebihan air
dari sel protista.
Nutrisi protista lebih beranekaragam daripada kelompok eukariota yang lain.
Beberapa protista adalah fotoautotrof dan memiliki kloroplas. Protista yang lain
adalah heterotrof, mengabsorbsi molekul organik atau mencerna partikel makanan
yang lebih besar. Protista yang lain lagi, disebut miksotrof (mixotroph),
menggabungkan fotosintesis dan nutrisi heterotrofik. Foto autotrofi, heterotrofi,
maupun miksotrofi semua dimunculkan secara independen pada banyak garis
keturunan protista.
Reproduksi dan siklus hidup juga sangat bervariasi pada protista. Beberapa
protista sepenuhnya aseksual; yang lain juga dapat bereproduksi secara seksual
atau setidaknya melaksanakan proses seksual berupa meiosis dan fertilisasi.
Ketiga tipe dasar siklus hidup seksual direpresentasikan pada protista, bersama
dengan beberapa variasi yang tidak sama benar dengan ketiga tipe itu.
Endosimbiosis Dalam Evolusi Eukariotik
Pada beberapa kesempatan selama evolusi eukariota, alga merah dan alga hijau
mengalami endosimbiosis sekunder (secondary endosymbiosis). Mereka ditelan
dalam vakuola makanan dari eukariota heterotrofik dan menjadi endosimbion
sendiri. Misalnya, protista yang dikenal sebagai chlorarachniophyta mungkin
13