Page 15 - EModul Protista_Annisa Wiyendari_1900008008_A
P. 15
dievolusikan ketika suatu eukariota heterotrofik menelan alga hijau. Para ahli
biologi menyimpulkan bahwa proses ini terjadi relatif baru dalam waktu evolusi
karena alga hijau yang ditelan masih melaksanakan fotosintesis dengan
plastidanya dan memiliki nukleus vestigial kecil yang disebut nukleomorf
(nucleomorph). Konsisten dengan hipotesis bahwa chlorarachniophyta berevolusi
dari eukariota yang menelan eukariota lain, plastida nya dikelilingi oleh empat
membran. Kedua membran dalam berasal dari membran dalam dan membran luar
sianobakteri purba. Membran ketiga berasal dari membran plasma alga yang
ditelan, dan membran terluar berasal dari vakuola makanan eukariota heterotrofik.
Pada protista lain, plastida yang diperoleh melalui endosimbiosis sekunder
dikelilingi oleh tiga membran, mengindikasikan bahwa salah satu dari keempat
membran awal hilang selama evolusi.
Protista Memainkan Berbagai Peran Penting Dalam Hubungan Ekologis
Kebanyakan protista adalah akuatik, dan mereka ditemukan hampir di semua
tempat yang terdapat air, termasuk habitat daratan yang lembab seperti tanah
lembab dan sampah dedaunan. Di lautan, kolam, dan danau, banyak protista
adalah penghuni dasar yang melekat ke bebatuan dan substrat lain atau merayap
melalui pasir dan endapan lumpur. Protista yang lain merupakan penyusun
penting dari plankton.
Disini kita akan berfokus pada dua peran kunci yang dimainkan oleh protista di
berbagai habitat tempat ia hidup yaitu sebagai simbion dan sebagai produsen.
A. Protista Simbiotik
Banyak protista membentuk asosiasi simbiotik dengan spesies yang lain.
Misalnya, dinoflagellata fotosintetik memberikan nutrien bagi rekanan
simbiotiknya, polip koral yang membangun terumbu karang. Terumbu karang
adalah komunitas ekologis yang sangat beraneka ragam. Keanekaragaman itu
terutama bergantung pada koral dan pada simbion protista mutualistik yang
menyediakan sumber energi penting bagi koral. Koral menyokong
14