Page 15 - ilovepdf_merged
P. 15

Parahnya ancaman saat ini adalah pada pemanfaatan keanekaragaman hayati yang secara
               ekonomi masih terlalu berorientasi pada keuntungan besar tanpa memperhatikan adanya dampak
               parah  terhadap  kerusakan  lingkungan.  Masalah  utama  dalam  keanekaragaman  hayati
               (biodiversitas)  adalah  turunnya  keanekaragaman  hayati  dikarenakan  faktor  pencemaran
               lingkungan hidup hayati (meliputi: air, tanah, udara, hutan dan laut).
                       Secara umum, terjadinya kerusakan suatu ekosistem ini disebabkan oleh beberapa faktor,
               seperti kerusakan habitat, pembudidayaan spesies sejenis, polusi zat-zat berbahaya, perburuan
               liar, erosi, dan usaha pencagaran yang tidak terencana serta berjalan lancar. Terlepas dari hal di
               atas, sebenarnya yang menjadi dasar dari permasalahan utama berupa perusakan ekosistem ini
               adalah  perubahan  fungsi  suatu  ekosistem  menjadi  fungsi  yang  lain.  Hal-hal  yang
               menyebabkannya tersebut yaitu penggundulan hutan, pembuatan bangunan, dan pembangunan
               bendungan (Sutoyo, 2010).
                       Faktor  utama  yang  menjadi  ancaman  bagi  kelestarian  tumbuhan  obat  di  hutan
               Kalimantan  secara  umum  dapat  dikelompokkan  menjadi  tiga,  yaitu  kerusakan  habitat,
               kelangkaan jenis dan pemanfaatan sumberdaya  hutan secara berlebihan. Kerusakan habitat
               merupakan faktor yang cukup signifikan mengancam kelestarian tumbuhan obat. Rusaknya
               habitat  akan  menyebabkan  terganggunya  pertumbuhan  jenis-jenis  tumbuhan  obat  tersebut.
               Bahkan kerusakan habitat ini dapat secara langsung menyebabkan kemusnahan. Kebakaran
               hutan, penebangan liar dan konversi lahan hutan menjadi lahan non kehutanan merupakan
               penyebab terjadinya kerusakan habitat.
                       Beberapa jenis tumbuhan obat merupakan jenis-jenis yang sudah sedikit di alam dan
               cenderung  langka.  Jenis-jenis  tumbuhan  obat  hutan  yang  sudah  tergolong  langka  dan
               dilindungi undang-undang maupun CITES antara lain : ulin (Eusideroxylon zwageri), kantong
               semar  (Nepenthes  reinwartiana),  ramin  (Gonystylus  bancanus)  dan  gaharu  (Aquilaria
               malaccensis).  Selain  itu  beberapa  jenis  tumbuhan  juga  masuk  dalam  Appendix  CITES
               (Convention on International Trade of Endangered Species) baik pada kategori Appendiks II
               mapun Appendiks III. Aquilaria malaccensis masuk dalam Apendiks II CITES (dijumpai di
               TNK), Gonystylus bancanus masuk dalam Apendiks II CITES (dijumpai di Hutan Pendidikan
               Hampangen  Kalimantan  Tengah)  dan  Nepenthes  reinwardtiana  masuk  dalam  Apendiks  II
               CITES.
                       Pemanenan  tumbuhan  obat  langsung  dari  alam             Untuk dapat melihat
               apabila  dilakukan  tanpa  memperhatikan  kelestarian  dapat        terjadinya kerusakan
               menyebabkan  kelangkaan  dan  akhirnya  kepunahan.  Selain      keanekaragaman hayati dan
               itu pemanfaatan jenis-jenis pohon yang memiliki khasiat obat     mendukung penjelasan di
               tetapi  juga  memiliki  nilai  komersial  dapat  merupakan          atas YUK, Scan QR
               ancaman kelestarian tumbuhan obat di alam, misalnya ulin                dibawah ini.
               (Eusideroxylon  zwageri),  Benuang  Bini  (Octomeles
               sumatrana) dan Bayur (Pterospermum javanicum). Dengan
               demikian  agar  kelestariannya  terjamin  maka  diperlukan
               upaya    konservasi.   secara   in-   situmaupun    ex-situ
               (Noorhidayah, 2005).
                                                                                          Scan me!





                                                      MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI | 9
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20