Page 16 - ilovepdf_merged
P. 16

C.UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN

                                                           HAYATI























                                   Gambar 13: Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
                                 Sumber: https://theinsidemag.com/keanekaragaman-hayati/


                       Keberadaan keanekaragaman hayati di Indonesia tidak akan selalu tetap keadaan dan
                 kondisinya, baik dari segi jumlah dan segi jenisnya. Hal ini terjadi disebabkan oleh berbagai
                 bentuk faktor, seperti perburuan, kerusakan ekosistem, serta pemanfaatan yang berlebihan.
                 Adanya pemanfaatan keanekaragaman hayati dalam berbagai keperluan secara berlebihan ini
                 ditandai dengan semakin sedikit dan langkanya beberapa spesies flora dan fauna. Hal ini tentu
                 disebabkan rusaknya tempat tinggal (habitat atau ekosistem) yang ditempati oleh flora dan
                 fauna tersebut.

                       Kekayaan flora fauna merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan sampai batas-batas
                 yang tertentu yang tidak mengganggu kelestarian. Penurunan jumlah dan mutu kehidupan
                 flora fauna dikendalikan melalui kegiatan konservasi secara insitu maupun eksitu. . Contoh
                 Konservasi secara In-situ dan konservasi ex-situ. Salah satu penyebab semakin langkanya
                 bunga Rafflesia yaitu terjadinya pengrusakan dan penyempitan habitat alaminya (hutan hujan
                 tropis). Konservasi insitu (dalam kawasan) adalah perindungan populasi dan komunitas alami.
                 Konservasi ek-situ adalah kegiatan konservasi di luar habitat aslinya, dimana fauna tersebut
                 diambil,  dipelihara  disuatu  tempat  tertentu  yang  dijaga  keamanannya  maupun  kesesuaian
                 ekologinya.
                       Konservasi tumbuhan obat hutan dapat dilakukan secara in-situ pada kawasan-kawasan
                 hutan, baik di kawasan hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi dan hutan lainnya.
                 Upaya konservasi in-situ ini dilakukan dengan cara mengelola secara baik kawasan-kawasan
                 hutan yang merupakan habitat asli dari tumbuhan obat yang bersangkutan. Dengan adanya
                 kegiatan  pengelolaan  kawasan  terutama  perlindungan  maka  berarti  pula  memberikan
                 perlindungan terhadap tumbuhan obat yang ada didalamnya
                       Konservasi ex-situ merupakan kegiatan perlindungan yang dilakukan diluar habitat asli
                 dari suatu janis tumbuhan atau satwa. Konservasi ex-situ merupakan tindakan yang secara
                 langsung dilakukan pada jenis-jenis tumbuhan obat hutan yang akan dikonservasi. Upaya ini
                 juga dapat dikatakan sebagai tindakan domestikasi tumbuhan sehingga pada akhirnya dapat
                 dibudidayakan secara luas (Leakey and Newton, 1994).
                       Budidaya  tumbuhan  obat  asal  hutan  dapat  dikatakan  sebagai  salah  satu  upaya
                                                                MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI | 10
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21