Page 6 - Materi Ajar Fiqh kelas 9
P. 6

s


               dimanfaatkan.  Tujuan  pembagian  ini  untuk  mengikat  tali  silaturahmi,  dan  sebagian  untuk
               dirinya sendiri (yang berkurban).

                    Allah Swt. berfirman:




                    Artinya: “Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka
               menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan
               kepada mereka berupa hewan ternak. Maka, makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian
               lagi) berikanlah untuk dimakan orang- orang yang sengsara lagi fakir” (QS. al-Hajj [22]: 28).

                    Penyembelih hewan kurban atau pengurus kurban boleh saja menerima daging kurban
               tetapi bukan sebagai upah menyembelih atau upah mengurus hewan kurban. Hal ini sesuai
               dengan hadis yang berbunyi:

                    Artinya: “Dari Ali Ra. Ia berkata, Rasulullah Saw. memerintahkanku untuk mengurusi
               unta-unta kurban beliau. Aku menyedekahkan daging, kulit, dan jilalnya (kulit yang ada pada
               punggung  unta  untuk  melindungi  dari  dingin).  Aku  tidak  memberi  sesuatu  pun  dari  hasil
               sembelihan kurban kepada tukang jagal. Beliau bersabda, Kami akan memberi upah kepada
               tukang jagal dari uang kami sendiri.”  (HR. Muslim). Demikian pula dilarang menjual daging
               kurban, sebagaimana sabda Nabi Saw.:

                    Artinya:  “Janganlah  engkau  jual  daging  denda  haji  dan  kurban.  Makanlah  dan
               sedekahkanlah serta amabillah manfaat dari kulitnya dan janganlah engkau jual (kulit itu).”
               (HR. Ahmad).


                    4.  Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban

                    a.  Hewan  yang akan dikurbankan dibaringkan ke sebelah kiri  rusuknya dengan posisi
               mukanya menghadap ke arah kiblat, diiringi dengan membaca doa

                    b.  “Robbanaa taqabbal minnaa innaka antas samii‟ul „aliim.” (Artinya: Ya Tuhan kami,
               terimalah  kiranya  qurban  kami  ini,  sesungguhnya  Engkau  Maha  Mendengar  lagi  Maha
               Mengetahui).”

                    c.  Penyembelih meletakkan kakinya yang sebelah di atas leher hewan, agar hewan itu
               tidak menggerak-gerakkan kepalanya atau meronta.

                    d.  Penyembelih  melakukan  penyembelihan,  sambil  membaca:  “Bismillaahi  Allaahu
               Akbar”  (Artinya:  Dengan  nama  Allah,  Allah  Maha  Besar).  Dapat  pula  ditambah  bacaan
               shalawat  atas  Nabi  Muhammad  Saw.  Para  saksi  pemotongan  hewan  kurban  dapat  turut
               membaca takbir “Allahu Akbar”).


                    e.  Penyembelih  membaca  doa  kabul  (doa  supaya  kurban  diterima  Allah)  yaitu:
               “Allahumma  minka  wa  ilayka.  Allahumma  taqabbal  min  …”  (sebut  nama  orang  yang
               berkurban). (Artinya: Ya Allah, ini adalah dari-Mu dan akan kembali kepada-Mu, Ya Allah,
               terimalah dari….).
   1   2   3   4   5   6   7   8