Page 60 - Modul Bahasa Indonesia untuk Jurnalistik Dasar
P. 60

1    Bacalah teks di bawah ini dan identifikasilah 6 jenis penguat argumen yang digunakan!


                           Tes Kemahiran Bahasa untuk Pengajar LTC: Upaya Menjaga Standar Pendidikan
                                                 Daisy Rizqi P. (Instruktur LTC)

                       LTC  Universitas  Muhammadiyah  Yogyakarta  (UMY)  telah  menunjukkan  komitmen  tinggi  dalam
               menjaga  kualitas  pengajaran  melalui  penyelenggaraan  tes  kemahiran  bahasa  secara  berkala  bagi  para
               pengajarnya. Pratama Ahdi, M.Hum., Manajer LTC, menegaskan bahwa tes berkala ini sangat penting untuk
               memastikan standar pengajaran tetap terjaga. Hal ini tidak hanya berlaku bagi pengajar bahasa Inggris,
               tetapi juga bagi pengajar bahasa Jepang, Mandarin, Arab, dan Indonesia. Berdasarkan data internal LTC,
               90% pengajar yang mengikuti tes ini berhasil menunjukkan peningkatan kemampuan pedagogis mereka
               dari tahun ke tahun. Ini menunjukkan bahwa tes berkala tidak hanya mengukur kemampuan bahasa, tetapi
               juga kemampuan mengajar yang efektif.
                       Sebagai  contoh,  Pratama  Ahdi  menekankan  bahwa  pengajar  bahasa  Inggris  harus  memahami
               perubahan dalam metode pengajaran yang berkembang, seperti pendekatan komunikatif yang kini semakin
               banyak diterapkan. Pengajar yang rutin mengikuti tes berkala lebih mampu menerapkan metode baru ini
               dibandingkan  mereka  yang  tidak.  Proficiency  Test  yang  diadakan  di  LTC  dapat  diibaratkan  seperti
               pemeriksaan  kesehatan  rutin:  tes  ini  bertujuan  untuk  mendeteksi  area  yang  perlu  ditingkatkan  dan
               memastikan bahwa setiap pengajar berada dalam kondisi terbaik untuk mengajar. Saya pribadi pernah
               mengalami bahwa setelah mengikuti tes berkala, saya lebih memahami kekuatan dan kelemahan saya
               sebagai pengajar, terutama dalam menghadapi tantangan yang dihadapi siswa multibahasa.
                       Sejarah  menunjukkan  bahwa  penilaian  kompetensi  pengajar  selalu  menjadi  isu  penting  dalam
               dunia pendidikan. Sebagai contoh, di banyak negara maju seperti Jepang dan Finlandia, tes berkala untuk
               pengajar  telah  menjadi  standar  untuk  menjaga  kualitas  pendidikan  mereka.  Di  LTC,  pendekatan  ini
               diterapkan  dengan  tujuan  yang  sama:  menjaga  kualitas  pendidikan  di  berbagai  program  bahasa  yang
               ditawarkan.  Data  juga  menunjukkan  bahwa  pengajar  yang  mengikuti  tes  berkala  di  LTC  mencatatkan
               peningkatan kualitas pengajaran sebesar 15% dalam lima tahun terakhir. Dengan demikian, Proficiency Test
               bukan hanya menjadi alat evaluasi, tetapi juga menjadi sarana pengembangan diri bagi para pengajar. (FW)


                 Elemen                       Penguat Argumen dalam Teks

                 Data atau Fakta              ………………………………………………………………………………................................
                                              ………………………………………………………………………………................................
                                              ………………………………………………………………………………................................
                                              ………………………………………………………………………………................................
                                              …………………………………………………………………………………………………………….
                 Kutipan Ahli                 ………………………………………………………………………………................................
                                              ………………………………………………………………………………................................
                                              ………………………………………………………………………………................................
                                              ………………………………………………………………………………................................
                                              ………………………………………………………………………………................................
                 Ilustrasi atau contoh konkret   ………………………………………………………………………………................................
                                              ………………………………………………………………………………................................
                                              ………………………………………………………………………………................................
                                              ………………………………………………………………………………................................




                Bahasa Indonesia Jurnalistik
       50
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65