Page 64 - Modul Bahasa Indonesia untuk Jurnalistik Dasar
P. 64

TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Kota Semarang menggencarkan pendataan ulang penduduk
                 miskin. Pasalnya, Sutikah, 66 tahun, warga RT 4/RW 3, Kelurahan Genuksari, ditemukan dalam kondisi
                 memprihatinkan. Pemerintah kaget, Sutikah ternyata tak masuk di dalam data mereka.
                       Sutikah ditemukan dalam kondisi memprihatinkan bersama Anisa, cicitnya yang berusia lima
                 tahun, saat rumahnya yang terendam air rob beberapa hari lalu. Gubuknya itu terendam banjir setinggi
                 lutut orang dewasa. Setelah didata, ia ternyata tak mendapatkan fasilitas sebagai penduduk miskin dalam
                 bentuk bantuan beras dan alokasi jaminan sosial lain.
                       “Kami minta Dinas Sosial dan instansi terkait mendata ulang. Yang menjadi masalah saat ini selalu
                 data lama yang keluar,” kata Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Selasa petang, 18
                 Oktober  2016.  Hevearita  saat  itu  tengah  menemui  Sutikah  yang  diungsikan  sementara  di  balai  PKK
                 kelurahan setempat.
                       Hevearita menegaskan segera mendata ulang warga miskin agar hak warga tak mampu seperti
                 yang  dialami  Sutikah  terpenuhi.  “Miskin  sandang-pangan-papan  dan  pendidikan ngumpul semua,”
                 Hevearita menambahkan.
                       Usai menemui warganya itu, Wakil Wali Kota meminta lurah, RT dan RW melakukan pendataan
                 ulang  warga miskin yang kemungkinan  ada  yang  meleset.  Ia  menegaskan  warga  miskin yang belum
                 tercatat  harus  di  ketahui  camat  untuk  dimasukkan  ke  Dinas  Sosial.  “Dinas  Sosial  juga  harus  turun
                 mengecek agar tak terulang lagi,” katanya.
                       Dari  pantauan Tempo,  Sutikah  mulai  kesulitan  berjalan.  Ia  dikabarkan  bertahan  hidup  di
                 rumahnya yang tergenang rob sejak lama. di rumah itu ia ditemani Alipah, 54 tahun, istri cucunya, dan
                 Anisa, sang cicit.
                       Ketiga perempuan itu tinggal dalam kondisi miskin. Kondisi itu diperparah dengan hubungan
                 keluarga yang tak harmonis. Hanya Alipah yang menemani Sutikah. Suaminya, Daryanto, sudah lama
                 pergi tanpa alasan yang tak jelas.
                       Perempuan  yang  bekerja  serabutan  itu  mengaku  hampir  30  tahun  mengalami  nasib  dalam
                 lingkaran kemiskinan. “Kami pasrah dengan semuanya,” kata Alipah.
                       Ketua  RW  tempat  tinggal  Sutikah,  Muryanto,  menyatakan  setiap  tahun  selalu  ada  program
                 pendataan. Namun yang jadi masalah, katanya, selalu data lama yang dikeluarkan. “Setiap tahun data
                 ulang, yang jadi masalah data dari BPS yang menjadi acuan mengeluarkan bantuan,” kata Muryanto.
                       Ia menilai data yang dikirim ke kelurahan sulit terverifikasi dengan data nama warga miskin yang
                 yang seharusnya dapat bantuan pemerintah. “RW mengajukan setiap tahun. Mbah Sutikah masuk terus,
                 tapi tidak lolos terdaftar di pemkot,” katanya.

                 EDI FAISOL


               Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut dengan teman Anda:
                   1.  Apa perbedaan utama yang Anda lihat antara berita lempang, opini, dan feature?
                   2.  Bagaimana gaya penulisan feature berbeda dari berita lempang?
                   3.  Bagaimana  cara  penyajian  informasi  dalam  feature  bisa  lebih  menarik  dibandingkan  berita
                       lempang?
                   4.  Apa yang biasanya menjadi fokus utama dalam feature, dan bagaimana hal itu berbeda dari opini?
                   5.  Bagaimana Anda merasakan informasi yang diberikan dalam feature dibandingkan dengan berita
                       lempang? Apakah lebih dalam atau hanya berbeda cara penyampaiannya?






                Bahasa Indonesia Jurnalistik
       54
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69