Page 99 - Modul Bahasa Indonesia untuk Jurnalistik Dasar
P. 99
5. "Mengapa Anda mengambil keputusan tersebut, dan apa yang menjadi pertimbangannya?"
6. “Apa yang Anda pikirkan tentang gempa?
7. "Bagaimana menurut Anda dampak dari peristiwa ini terhadap masyarakat luas?"
8. "Bisa Anda gambarkan langkah-langkah yang telah diambil untuk mengatasi masalah ini?"
9. “Bagaimana BMKG gagal memprediksi gempa megathrust terakhir?”
10. "Apa rencana Anda ke depan setelah ada perkembangan terkini?"
2 Latihan
Buatlah pertanyaan wawancara yang baik untuk tiap jawaban pertanyaan berikut.
Jurnalis: ___________________________________________________________
Narasumber: "Selamat siang, terima kasih juga atas kesempatannya. Saya Dr. John,
seorang seismolog dari Institut Teknologi Bandung. Saya sudah lebih dari 8
tahun meneliti fenomena gempa bumi, khususnya di wilayah Indonesia
yang sangat rawan terhadap gempa megathrust. Fokus penelitian saya
adalah memahami mekanisme pergerakan lempeng tektonik yang
menyebabkan gempa besar ini serta bagaimana dampaknya terhadap
masyarakat."
Jurnalis: ______________________________________________________________________________
Narasumber: "Tentu. Megathrust adalah istilah yang digunakan untuk menyebut jenis gempa bumi besar
yang terjadi di zona subduksi, yaitu area di mana satu lempeng tektonik masuk ke bawah lempeng lainnya.
Di wilayah Indonesia, kita berada di pertemuan beberapa lempeng besar, termasuk Lempeng Indo-Australia
dan Lempeng Eurasia. Ketika dua lempeng ini bertabrakan dan salah satunya menyelam di bawah yang lain,
terjadi akumulasi energi yang sangat besar di sepanjang patahan tersebut. Ketika energi itu dilepaskan, bisa
menyebabkan gempa bumi yang sangat kuat, itulah yang disebut megathrust. Karena posisi geografis
Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik, kita memiliki banyak zona subduksi yang berpotensi memicu
gempa megathrust."
Jurnalis: ______________________________________________________________________________
Narasumber: "Resiko megathrust di Indonesia cukup besar, terutama di zona subduksi di sepanjang pantai
barat Sumatra, selatan Jawa, hingga ke Bali dan Nusa Tenggara. Megathrust adalah peristiwa yang jarang
terjadi, mungkin hanya sekali dalam beberapa ratus tahun, tetapi ketika terjadi, kekuatannya sangat besar.
Faktor utama yang memicu megathrust adalah pergerakan lempeng tektonik yang terus-menerus. Secara
alami, lempeng-lempeng ini bergerak beberapa sentimeter per tahun, dan energi akan terus menumpuk di
zona subduksi sampai suatu titik di mana lempeng tersebut 'terlepas' dan memicu gempa besar. Saat ini,
kita tidak bisa memprediksi secara pasti kapan megathrust akan terjadi, tetapi kita tahu bahwa wilayah-
wilayah tersebut adalah daerah rawan."
Bahasa Indonesia Jurnalistik
89