Page 462 - (EBOOK 3_PSDKP) MENGENAL NORMA STANDAR PROSEDUR & KRITERIA DI BIDANG PENGAWASAN SUMBER DAYA PERIKANAN
P. 462
- 3 -
- 2 -
BAB I
Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
KETENTUAN UMUM
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
Pasal 1
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
1. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau korporasi,
Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
baik yang berbentuk badan hukum maupun yang tidak
Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas
berbadan hukum.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
2. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
melakukan penangkapan ikan.
154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
3. Nelayan Kecil adalah orang yang mata pencahariannya
Nomor 5073);
melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang menggunakan
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
kapal penangkap ikan maupun yang tidak menggunakan
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
kapal penangkap ikan.
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
4. Pembudi Daya Ikan adalah Setiap Orang yang mata
4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
pencahariannya melakukan pembudidayaan ikan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara
5. Pembudi Daya Ikan Usaha Mikro adalah pelaku usaha
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111) sebagaimana
pembudidayaan ikan yang memiliki modal usaha paling
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) tidak
2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan
6. Pembudi Daya Ikan Usaha Kecil adalah pelaku usaha
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
pembudidayaan ikan yang memiliki modal usaha lebih
2017 Nomor 5);
dari Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
dengan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
48/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara
usaha.
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1114);
7. Pembudi Daya Ikan Usaha Menengah adalah pelaku usaha
pembudidayaan ikan yang memiliki modal usaha lebih
MEMUTUSKAN:
dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
TENTANG PENGELOLAAN LOBSTER (Panulirus spp.),
miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
KEPITING (Scylla spp.), DAN RAJUNGAN (Portunus spp.) DI
usaha.
WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
8. Pembudi Daya Ikan Usaha Besar adalah pelaku usaha
pembudidayaan ikan yang memiliki modal usaha lebih
dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
DITJEN PSDKP
452