Page 19 - Buku Monograf (1)
P. 19
D. Silikon (Si)
Silikon (Si) merupakan unsur kedua terbanyak setelah
oksigen (O) dalam kerak bumi dan Si juga berada dalam jumlah
yang banyak pada setiap tanah. Porsi terbesar Si tanah dijumpai
dalam bentuk kuarsa atau kristal silikon (Buol et. al.,1980). Pada
umumnya tanah mengandung 5-40 % Si (Kovda, 1973). Dalam
setiap kilogram tanah liat terkandung sekitar 200-320 g Si,
sementara dalam tanah berpasir terdapat antara 450-480 g Si
(Kovda, 1973).
Salah satu faktor yang cukup penting dalam
menghasilkan produk aluminium cor dengan ukuran ketebalan
yang relatif tipis dan bentuk yang rumit adalah sifat mampu cor
nya (castability). Salah satu metode yang dapat dipakai untuk
mengukur sifat ini adalah nilai fluiditas logam cair (sifat mampu
alir). Logam cair dengan fluiditas yang baik pada umumnya juga
ditujukan untuk menghindari cacat-cacat yang sering terjadi
pada benda cor.
Fluiditas suatu paduan umumnya digunakan sebagai
ukuran kemampuan mengisi cetakan dari suatu logam cair.
Proses modifikasi adalah salah satu cara yang digunakan
untuk mendapatkan nilai fluiditas yang baik dari suatu logam
cair (aluminium silikon). Modifikasi paduan aluminium silikon
ini dilakukan dengan cara penambahan unsur-unsur modifier
pada cairan paduan aluminium, seperti kalsium, stronsium,
posfor, dan antimon yang bertujuan untuk menghambat kristal-
kristal silikon di dalam fasa eutektik, sehingga akan
menghasilkan partikel silikon yang semula berbentuk lamel-
lamel (jarum-jarum kasar), secara bertahap menjadi berbentuk
granular, dan akhirnya menjadi partikel yang lebih halus
(modified)dan terdistribusi merata. Struktur paduan aluminium
silikon akan menjadi lebih baik dengan partikel yang lebih halus
dan rata, sehingga dapat meningkatkan sifat mekanik paduan,
mempermudah proses permesinan dan yang paling penting yaitu
meningkatkan sifat mampu cor dari paduan aluminium silikon.
10