Page 11 - buku rumpon laut edit final_Flat
P. 11
2
pesat dan terutama rumpon laut dangkal berkembang penggunaanya di
perairan Selat Malaka dan laut Jawa dengan alat tangkap purse seine mini.
Untuk rumpon laut dalam telah berkembang di derah Indonesia Bagian Timur
seperti di Sorong, Fakfak, Maluku Utara, Teluk Tomini, Laut Sulawesi,
Selawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan dengan alat tangkap huhate (pole
and line) dan pancing ulur (hand line) (Baskoro dalam Gunarso, 2005).
Pada awal penggunaan rumpon laut dalam di Sorong antara tahun
1985 sampai 1986, ternyata dapat meningkatkan hasil tangkapan total
sebesar 105% dari hasil tangkapan per satuan upaya sebesar 142%,
meningkatkan pendapatan pemilik rumpon sebesar 367%, mengurangi
pemakaian bahan bakar minyak untuk kapal sebesar 64,3% serta mengurangi
pemakaian umpan hidup sebesar 50% (Naamin dan Kee-Cahi Chong, 1987).
Penggunaan rumpon sebagai alat bantu penangkapan belum
menyebar di seluruh wilayah perairan Indonesia terutama untuk rumpon laut
dalam. Penggunaan rumpon laut dalam di wilayah Indonesia Bagian Barat
dan Samudera Indonesia dapat dikatakan masih perlu dikembangkan sesuai
dengan kondisi perairan. Apabila dilihat dari tingkat pengusahaan
sumberdaya perikanan pelagis besar yang masih rendah maka peningkatan
usaha penangkapan masih sangat diperlukan. Pengelolahan rumpon harus
memperhatikan aspek-aspek biologi, lokasi lingkungan perairan, alat
penangkapan, sosial budaya dan ekonomi. Dalam pengelolahan ini harus
pula memperhatikan aspek legal yang menyangkut lokasi, jumlah,
pemanfaatan dan izin pemasangan dari instansi yang berwenang (Baskoro
dalam Gunarso, 2005).
Rumpon saat ini telah berhasil dikembangkan untuk dimanfaatkan
dalam membantu mengumpulkan ikan untuk mempermudah penangkapan
beberapa jenis ikan pelagis besar maupn kecil, diantaranya tongkol
(Euthynnus sp), cakalang (Katsuwonus pelamis), tuna (Thunus albacares),
layang (Decapterus sp), lemuru (Sardinnela sp), layur (Trichiurus sp) dan lain-
lain.
Sebelum mengenal rumpon, masyarakat menangkap ikan dengan cara
berburu mengejar kelompok renang ikan. Saat ini, dengan makin
berkembangnya rumpon maka pada saat musim penangkapan tiba, daerah
penangkapan menjadi pasti di suatu tempat. Dengan diketahuinya tujuan
daerah penangkapan maka nelayan dapat menghemat pemakaian bahan
bakar karena mereka tidak lagi memburu dan mengejar kelompok renang
ikan.
Untuk memanfaatkan sumber daya ikan tersebut, dipergunakan
Buku Ajar Rumpon Laut Dalam dengan Atraktor Limbah Jaring Payang