Page 16 - SANTUN MUTIA
P. 16
3
hydrogen merupakan derajat keasaman yang seringkali disingkat dengan pH.
Potential of hydrogen digunakan untuk menentukan tingkat keasaman suatu
larutan. Terjadinya perubahan pH saliva menjadi asam dapat menyebabkan
terjadinya demineralisasi enamel yang lama kelamaan akan menjadi karies gigi
(Aditya et al., 2020).
Keasaman saliva juga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit
periodontal dan penyakit lain rongga mulut. Potential of hydrogen saliva
dikatakan normal jika nilai pH berada pada angka 6,75 – 7,0 dan saliva dikatakan
kritis jika nilai pH saliva <5,5, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin rendah
nilai pH maka semakin banyak asam dalam larutan, sebaliknya semakin
meningkat nilai pH maka semakin bertambahnya basa dalam larutan. Saliva
dengan nilai pH 6,75 – 7,0 disebut dengan saliva pada pH netral, karena tidak
memiliki keasaman atau kebasaan larutan (Nuranisyah et al., 2021; Sawitri and
Maulina, 2021). Jaringan keras gigi akan mengalami demineralisasi dalam kondisi
asam pada pH saliva kritis yaitu pada pH 5,5 atau lebih rendah yang jika dibiarkan
lama kelamaan akan mengakibatkan terjadinya karies gigi (Tambunan and
Misniarti, 2021). Karies merupakan penyakit jaringan keras gigi yang ditandai
dengan demineralisasi enamel dan dentin (Himawan et al., 2018).
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan ortodonti cekat
dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan plak dan perubahan pH saliva yang
nantinya dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pada rongga mulut
(Marlisa et al., 2019). Adanya dampak dari penggunaan peranti ortodonti cekat ini
masih banyak masyarakat yang belum mengetahuinya (Aditya et al., 2020).