Page 15 - PERTEMUAN 3- CYANOBACTERIA
P. 15
Pada pertemuan ini, kita akan membahas organisme prokariotik (tidak
memiliki mebran inti sel). Organisme prokariotik pada umumnya bersel tunggal
dengan bagian-bagian inti yang tersebar di dalam protoplasma sel. Organisme
prokariotik ini dibedakan atas Archaebacteria dan Eubacteria. C1
Peserta didik diharapkan dapat mempelajari pengertian archaebacteria, ciri-ciri
archaebacteria, cara hidup archaebacteria, struktur archaebacteria, reproduksi dan
klasifikasi archaebacteria serta peranan archaebacteria dalam kehidupan. A3
A Pengertian Archaebacteria
C1
Archaebacteria memiliki susunan, struktur, metabolisme dan urutan asam nukleat dan
yang berbeda dengan Eubacteria. Oleh karena itu, Archaebacteria dikelompokkan sebagai
kingdom terpisah dari Eubacteria meskipun kedua kingdom tersebut sama-sama prokariotik.
Archaebacteria (Yunani, archaio = kuno) adalah kelompok bakteri yang dinding selnya
tidak mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid.
Archaebacteria hidup pada lingkungan ekstrim yang mirip lingkungan dengan lingkungan
kehidupan awal di bumi. Pada awalnya mereka ditemukan dan dijelaskan di lingkungan yang
ekstrim, seperti ventilasi hidrotermal dan mata air panas terestrial. Mereka juga ditemukan
dalam berbagai macam salinitas yang tinggi, asam, dan lingkungan anaerobik.
Berdasarkan lingkungan ekstrimnya Archaebacteria dibagi tiga kelompok, yaitu bakteri
metanogen, bakteri halofil, dan bakteri termoasidofil.
Bakteri Metanogen
Bakteri metanogen adalah bakteri
yang menghasilkan metana dari gas hidrogen
dan CO2 atau asam asetat, metana disebut
juga sebagai biogas. Bakteri metanogen
hidup di rawa sebagai pengurai. Contohnya
adalah Methanobacterium.
Sumber: Wikipedia.org
Gambar 1. Methanobacterium
6 BAKTERI KELAS X SMA c