Page 47 - E-Modul Virus
P. 47
Kegiatan pembelajaran 4
Gejala penyakit covid-19 berbeda-beda pada setiap orang tetapi pada umumnya
demam, batuk kering, sesak napas, diare, sakit kepala, hilangnya kemampuan mengecap rasa
dan mencium bau (anosmia), konjungtivitis (mata merah), dan ruam dikulit. Gejala muncul
dalam waktu 2-15 hari setelah terpapar virus corona. Penderita bisa mengalami penurunan
oksigen tanpa adanya gejala apapun yang disebut happy hypoxia. Oleh karena itu, perlu
dipastikan melalui rapid test ( untuk mendeteksi adanya antibodi IgM dan IgG), sawab
antigen (untuk mendektesi protein terluas virus), tes PCR ( polymerase chain reaction untuk
mendekteksi virus corona). CT scan ( untuk mendekteksi infitrat cairan diparu-paru), dan tes
darah lengkap untuk memeriksa kadar sel darah putih (C-reactive protein)
Penderita covid-19 dengan gejala ringan dianjurkan banyak minum air putih, istirahat
yang cukup, mengonsumsi makanan yang bergizi, melakukan isolasi mandiri, serta diberikan
vitamin dan obat pereda demam dan nyeri sesuai kondisi penderita sementara, pemderita
covid-19 dengan gejala berat sebaiknya menjalani perawatan dan dikarantina dirumah sakit
rujukan. Mengapa penyebaran virus bisa dengan cepat ? pada bab ini akan membahas lebih
jauh tentang penyebaran virus.
C. Uraian Materi
1. Pencegahan Infeksi Virus
Hubungan antara infeksi virus dengan gejala penyakit yang ditimbulkannya sering kali
jelas. Beberapa virus menghancurkan sel inang dengan menghasilkan enzim hidrolitik. Ada
yang menyebabkan sel inang memproduksi toksin yang meyebabkan gejala sakit. Ada pula
virus yang memiliki toksin (racun) berupa selubung protein. Terkadang yimbil gejala-gejala
sementara yang mengiringi terjadinya infeksi virus, misalnya demam, gatal-gatal, dan
radang. Hal ini terjadi sebagai upaya tubuh untuk melawan infeksi tersebut.
Pada dasarnya tubuh memiliki sistem imun. Namun sistem imun yang ada terkadang
tidak mampu untuk melawan infeksi suatu jenis virus. Usaha pencegahan terhadap infeksi
virus dapat dilakukan dengan cara pemberian vaksin, sedangkan pengobatanya dengan cara
pemberian interferon dan kometerapi antivirus.
1. Vaksin Virus
Vaksin virus merupakan formula yang terbuat dari bagian tubuh virus, virus mati, atau
virus hidup yang diinjeksikan kedalam tubuh manusia guna memperoleh suatu sistem imun (
kekebalan ) secara ilmiah. Pada tahun 1789, edward jenner menemukan vaksin cacar. Vaksin
cacar disuntikan kejaringan bawah kulit (subkutan). Pada tahun 1952, Jonas Salk
menemukan vaksin polio. Vaksin polio diberikan melalui mulut (oral).
Vaksin virus dibedakan menjadi dua macam, yaitu vaksin virus mati dan vaksin virus hidup
yang dilemahkan.
35
Pencegahan dan pengobatan infeksi virus