Page 48 - E-Modul Virus
P. 48

Kegiatan pembelajaran 4








             a. Vaksin virus mati
                    Vaksin virus mati dibuat dengan cara memurnikan sediaan virus melalui tahap-tahap

             tertentu  san  merusak  sedikit  protein  virus  sehingga  virus  menjadi  tidak  aktif.  Formalin
             dengan kadar rendah biasanya digunakan untuk merusak protein virus. Vaksin virus mati
             dapat  merangsang  pembentukan  antibodi  tubuh  terhadap  protein  selubung  virus  sehingga

             meningkatkan daya resistensi tubuh.
             Namun  demikian,  ada  beberapa  kelemahan  penggunaan  vaksin  virus  mati,  antara  lain
             sebagai berikut.
               1. Diperlukan ketelitian yang tinggi pada saat pembuatan vaksin untuk memastikan bahwa
                 tidak ada virus yang virulen.

               2. Respon sel terhadap vaksin biasanya lemah
               3. Imunitas  yang  diperoleh  hanya  bersifat  sementara  sehingga  perlu  dilakukan  injeksi
                 berulang kali

               4. Dapat  merangsang  hipersensivitas  pada  infeksi  berikutnya  (menyebabkan  terjadinya
                 resistensi virus). Hal ini disebabkan adanya respon imun yang tidak seimabang terhadap
                 antigen permukaan virus yang tidak sesuai dengan infeksi virus secara alamiah.


             b. Vaksin virus hidup yang dilemahkan

                     Vaksin virus hidup dibuat dari virus muatan yang memiliki antigen hampir sama dengan
             virus liar, tetapi memiliki kemampuan patogen yang sangat lemah. Pembuatan strain virus
             lemah pada awalnya dilakukan dengan cara memilih strain virus lemah secara alami pada

             biakan. Akan tetapi, kini pembuatan strain virus lemah dilakukan dengan cara manipulasi
             laboratorium agar terjadi perubahan genetik secara terencana.
                     Penggunaan  vaksin  virus  hidup  memiliki  kelebihan  dan  kelemahan.  Kelebihan
             penggunaan  vaksin  hidup  antara  lain  tubuh  memperoleh  imunitas  yang  terjadi  secara
             alamiah,  karena  virus  akan  bereproduksi  terus  sehingga  memicu  terbentuknya  antibodi
             tubuh. Sementara kelemahan penggunaan vaksin hidup, atara lain sebagai berikut:
               1.  Terjadinya resiko virulensi balik yang lebih besar selama perkembangan virus didalam

                 vaksin. Walaupun hal ini tidak terbukti sebagai masalah, tetapi potensi masih ada.
               2.  Penyimpanan dan keterbatasan hidup vaksin sebelum masa kedaluwarsa. Akan tetapi,
                 masalah ini dapat diatasi dengan stabilisator virus, misalnya penambahan MgCl2 untuk

                 vaksin polio.
               3.  Terjadinya pencemaran virus lain didalam vaksin
               4.  Adanya  gangguan  replikasi  virus  vaksin  akibat  adanya  infeksi  virus  luar  yang  terjadi
                 secara bersamaan, sehingga menyebabkan berkurangnya efektivitas vaksin.






                                                                                                        36



                                                                                Pencegahan dan pengobatan infeksi virus
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53