Page 18 - Materi_Siswa_01b
P. 18
K3 dan Pengantar Regulasi Pemerintah
Kegiatan Belajar 2
Peran Serta Pemerintah
A. Pengujian Keamanan dan Diagnosis Fungsi Kerja Mobil Listrik
Sistem bertegangan tinggi pada mobil listrik disuplai dengan tegangan sebesar
500 Volt. Dan besaran tegangan untuk sistem mobil listrik ini diperkirakan akan
terus meningkat untuk masa mendatang. Mobil listrik yang sifatnya komersial sudah
menggunakan teknologi dengan tegangan operasi hingga 1000 V. Secara teori untuk
nilai tegangan yang aman untuk mobil listrik yang tujuanya sebagai kendaraan
tipe penumpang teganganya harus di nilai kurang dari 60 V DC dan 30 V AC. Secara
desain teknologi untuk menjamin kefektifan kerja dari suatu mobil listrik maka
nilai tegangan kerja dari mobil listrik harus lebih tinggi dari nilai tegangan batas
keselamatan kerja tersebut.
Tentu kenyataan ini sangat kontradiktif. Untuk itu ada beberapa ketetapan-
ketetapan dan ketentuan yang mengatur tentang mobil listrik ini agar prinsip
kefektifan kinerja dan keselamatan pada mobil listrik saling berimbang. Antara lain,
Eropa yang telah mengeluarkan arahan yang mengikat bagi produsen, yang mana
telah menyiapkan instruksi pengoperasian untuk meminimalisir bahaya akibat
sistem tegangan tinggi dari mobil listrik. Baik pada saat produksi, penggunaan, dan
perawatan mobil listrik. Pedoman/intruksi keselamatan kerja pada mobil listrik
menetapkan seberapa resiko yang akan diterima sebanding dengan sistem pada
kelistrikan rumah.
Bahaya dalam penggunaan peralatan maupun dalam sistem kelistrikan selalu
diakibatkan oleh aliran arus listrik yang tidak sesuai, misal busur listrik, interferensi
elektromagnetik dan muatan listrik statis. Potensi bahaya pada sistem kelistrikan ini
bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, misalnya pekerjaan kelistrikan yang dilakukan
secara tidak benar oleh personal yang tidak memenuhi syarat, cacat teknis/cacat
pabrik pada peralatan listrik.
Begitu juga dengan Mobil listrik, banyak hal yang bisa terjadi sehingga
mengakibatkan sistem kelistrikan dan keamananan kelistrikan terganggu contohnya
sengatan listrik. Menurut VDE (Asosiasi Jerman untuk Teknologi Listrik, Elektronik
& Informasi), tegangan bolak-balik AC 50 V atau tegangan DC 120 V sudah dianggap
sebagai tegangan sentuh yang mengancam nyawa orang dewasa yang sehat. Aturan
teknis untuk keselamatan selama pengoperasian sistem kelistrikan, diterbitkan oleh
Kantor Federal Jerman untuk Keselamatan Kerja dan Kesehatan (BAUA), menentukan
nilai maksimum 25 V AC dan 60 V DC. IUE (Institut Jerman untuk Pemeriksaan
Kecelakaan Kelistrikan) telah menetapkan sekitar 40% dari semua kecelakaan kerja di
sistem kelistrikan dengan lingkungan tegangan kerja 1000 V, terjadi pada saat proses
pemecahan masalah dan pekerjaan perbaikan.
1.18

