Page 10 - Es Debu
P. 10

BAB I
                                                         PENDAHULUAN


                        1.  Latar Belakang

                                Perizinan merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan publik,

                        secara  garis  besar  perizinan  berfungsi  untuk  memberikan  kepastian  hukum
                        bagi  pemohon  dan  masyarakat,  selain  itu  pula  dengan  adanya  legalitas

                        perizinan  yang  dikeluarkan  oleh  pemerintah  berfungsi  sebagai  tindakan
                        preventif.

                                Seiring dengan disyahkannya Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020

                        tentang  Cipta  Kerja  yang  disertai  dengan  beberapa  Peraturan  Pemerintah
                        turunannya  diantaranya  yaitu  Peraturan  Pemerintah  Nomor  5  Tahun  2021

                        tentang  perizinanan  berusaha  berbasis  resiko  dan  Peraturan  Pemerintah
                        Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di daerah

                        maka diharapkan proses penyelenggaraan pelayanan perizinan harus berbasis

                        digital dan terintegrasi secara system.
                                Dalam  rangka  memberikan  kepastian  hukum  dan  meningkatkan  iklim

                        investasi serta kegiatan berusaha, maka perlu penguatan peran dan komitmen
                        Pemerintah guna mendukung dan mengoptimalkan penyelenggaraan perizinan

                        Berusaha,  maka  daerah  dapat  mengembangkan  system  pendukung
                        pelaksanaan Sistem OSS sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria

                        yang ditetapkan Pemerintah Pusat.

                                Berdasarkan  data  pada  tahun  2018    jumlah  realisasi  investasi  di
                        Kabupaten Sumenep sebesar Rp.  1.328.896.211.253,-           dan pada tahun 2019

                        sebesar    Rp.1.149.360.338.593,-  terjadi  penurunan  sebesar    Rp.
                        179.535.872.660  atau  sebesar  1,35%  ,  sedangkan  pada  tahun  2020  niai

                        investasi  mencapai  Rp.    943.133.934.483,-  atau  menurun  lagi  dibandingkan
                        dengan tahun 2019 sebesar Rp. 206.226.404.110,- atau 1,14 %, sebagaimana

                        gambar di bawah ini :













                                                                                                            1
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15