Page 105 - Modul Praktik Kebutuhan Dasar Manusia
P. 105
PRAKTIKUM 14
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT YANG AMAN
Topik:
1. Injeksi Intravena
2. Injeksi Intramuskular
3. Injeksi Intradermal
4. Injeksi Subcutan
A. Pemberian obat secara parenteral
Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan
obat tersebut ke jaringan tubuh. Pemberian obat melalui parenteral dapat dilakukan dengan cara:
1. Subcutaneous (SC) yaitu menyuntikkan obat ke dalam jaringan yang berada dibawah
lapisan dermis. Suntikan subkutan diberikan lebih dalam daripada suntikan intradermal.
Obat ditanamkan di antara kulit dan otot dan diserap dengan cukup cepat: obat biasanya
mulai bekerja dalam waktu 15 hingga 30 menit setelah pemberian. Volume injeksi
subkutan biasanya mencapai 1 mL. Rute subkutan biasanya digunakan untuk
memberikan insulin dan heparin.
Tempat Suntikan
Tempat yang disukai untuk memberikan suntikan insulin dan heparin subkutan adalah
perut. Saat menggunakan bagian perut, hindari area tengah 2 inci di sekitar umbilikus.
Tempat penyuntikan insulin tambahan atau alternatif adalah di area punggung luar
lengan atas, yang lebih gemuk, dan area luar paha dan bokong bagian atas.
2. Intradermal (ID) yaitu menyuntikkan obat ke dalam lapisan dermis, dibawah epidermis.
Suntikan intradermal biasanya digunakan untuk tujuan diagnostik. Contohnya termasuk
tes tuberkulin dan tes alergi. Volume kecil, biasanya 0,01 hingga 0,05 mL, disuntikkan
karena ruang jaringan kecil.
Tempat Suntikan
Tempat yang umum untuk suntikan intradermal adalah bagian dalam lengan bawah.
Area lain yang mungkin digunakan adalah punggung dan dada bagian atas.
3. Intramuscular (IM) yaitu muenyuntikkan obat ke dalam lapisan otot tubuh. Suntikan
intramuskular adalah pemberian hingga 3 mL obat ke dalam satu otot atau kelompok
Modul Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia _Reguler 8_Prodi Sarjana Terapan Keperawatan_2024
110