Page 34 - Buku Model ADISI
P. 34
BUKU MODEL ADISI 31
khusus dalam lingkungan sosial dan sebagai aktivitas individu melalui tulisan,
pemikiran dan berbicara. Menurut definisi Nussbaum dan Bendixen (2003),
argumentasi adalah menciptakan pembenaran yang bertujuan untuk memecahkan
masalah atau menjawab pertanyaan dan mengkritik (Boğar, 2019).
Menurut Duschl, argumentasi adalah wacana logis yang tujuannya adalah
untuk mencari tahu hubungan antara ide dan bukti. Duschl (2008) menyarankan
bahwa peserta didik perlu mengembangkan beberapa pemahaman dan kemampuan
yang penting dan saling berkaitan untuk dapat berpartisipasi dalam argumentasi
ilmiah. Pertama, seseorang harus dapat menggunakan struktur konseptual yang
penting (misalnya, teori, model, dan hukum ilmiah atau konsep-konsep pemersatu)
dan proses kognitif ketika bernalar tentang suatu topik atau masalah. Kedua,
seseorang harus mengetahui dan menggunakan kerangka kerja epistemik yang
menjadi ciri khas ilmu pengetahuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi
klaim. Ketiga, dan mungkin yang paling penting, individu yang mampu terlibat
dalam argumentasi ilmiah harus memahami dan dapat berpartisipasi dalam proses
sosial yang membentuk bagaimana pengetahuan dikomunikasikan,
direpresentasikan, diperdebatkan, dan diperdebatkan dalam ilmu pengetahuan
(Sampson et al., 2010).
8. Argumentation Self Efficacy
Self-efficacy merupakan bagian dari teori kognitif sosial, yang menyatakan
bahwa untuk berhasil dalam mengerjakan tugas dan mencapai tujuan, seseorang
perlu percaya pada dirinya sendiri (Bandura, 2006). Oleh karena itu, keyakinan
akan efikasi mempengaruhi seberapa besar upaya yang dilakukan seseorang dalam
suatu kegiatan, seberapa lama mereka akan terus berusaha ketika menghadapi
hambatan dan seberapa tangguh mereka ketika menghadapi situasi sulit (Turan et
al., 2022; Juan et al., 2018). Self-efficacy telah diidentifikasi sebagai faktor penting
yang terkait dengan keterlibatan pembelajaran siswa di kelas (T. J. Lin, 2021).
Peserta didik dengan self-efficacy yang tinggi memiliki kepercayaan diri
yang lebih besar terhadap kemampuan mereka, kemauan yang lebih besar untuk
berhasil menyelesaikan tugas, dan ketekunan yang lebih kuat dalam menyelesaikan
tugas yang sulit. Sebaliknya, peserta didik dengan self-efficacy yang rendah lebih
LISA UTAMI