Page 13 - E-Modul Suhu dan Pemuaian
P. 13
Science Theory
A. KALOR
Tanpa kita sadari, pada proses pembakaran batu
bata menggunakan pengaplikasikan konsep kalor.
Hal tersebut terjadi karena besar nyala api yang
dibutuhkan untuk proses pembakaran berbanding
lurus dengan massa atau jumlah batu bata yang
akan dibakar. Penyerapan kalor ditunjukkan pada
bagian batu bata yang dekat dengan sumber api
akan lebih mudah untuk matang sebagai akibat dari
pengaruh perubahan suhu. Selain itu untuk
pengaruh kalor jenis terhadap besarnya kalor yang
diserap dapat ditunjukkan dengan lamanya proses
pembakaran yang dipengaruhi oleh jenis atau kontur
tanah sebagai bahan dasar batu bata.
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang
suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda
bersentuhan. Oleh para ahli kimia dan fisika kalor dianggap sebagai zat alir
yang tidak terlihat oleh mata. Oleh karena itu satuan kalor ditetapkan
dengan nama kalori (kal). Energi kalor dapat berubah menjadi energi
mekanik atau sebaliknya. Oleh karena itu, terdapat hubungan antara
satuan energi kalor dengan satuan energi mekanik hubungan tersebut
adalah
3
1 kkal = 4,2 x 10 J
1 kal = 4,2 J
1 kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram
0
air murni sehingga suhunya naik 1 C (1 kilokalori= 1 kkal= 1000 kal)
IPA-Modul Suhu, Pemuaian dan Kalor 10