Page 15 - KEILMUAN SAHABAT ALI BIN ABI THALIB BOOK DIGITAL
P. 15

orang  yang  pernah  berjumpa  dengan  Nabi”,  tentu
                 jumlahnya sangat banyak sekali, tidak terbatas pada sosok
                 yang  populer  dikisahkan  saja.  Beberapa  ulama  hadis,
                 seperti Abu Zur’ah Ar-Razi, mengemukakan bahwa jumlah
                 sahabat tak kurang dari 100.000 orang. Jumlah ini tentu
                 dengan mempertimbangkan luasnya perjalanan Nabi dan
                 interaksinya dengan masyarakat di berbagai daerah.

                        Hadits dan sejarah terkait Nabi Muhammad, tentu
                 tak  lepas  dari  keterangan  para  sahabat  beliau.
                 Kebanyakan kita kenal sahabat Nabi yang populer, seperti
                 Abu  Bakar  Ash-Shiddiq,  Umar  bin  Khattab,  Ustman  bin
                 Affan, Ali bin Abi Thalib dan  Aisyah atau setidaknya yang
                 kerap disebut dalam pelbagai kisah seperti Abu Hurairah
                 dan Bilal bin Rabah. Namun ketika diminta menyebutkan
                 lebih banyak nama, tentu pengetahuan kita terbatas. Nabi
                 Muhammad  dalam  sebuah  riwayat  hadis  menyatakan
                 bahwa  kaum  terbaik  adalah  kaum  yang  berada  semasa
                 dengan beliau, kemudian berturut-turut kaum setelahnya.
                 Secara  sederhana,  sahabat  kita  pahami  sebagai  orang-
                 orang  yang  pernah  berjumpa  dengan  Nabi.  Karena
                 kedekatan dan pengetahuan mereka terhadap Nabi, peran
                 sahabat begitu istimewa, khususnya dalam kajian hadis.

                        Menurut  Sahabat  An-Nawawi  dalam  taqrib-nya
                 menjelaskan  bahwa  definisi  sahabat  menurut  para  ahli
                 hadis  (muhaddisin)  adalah  setiap  muslim  yang  melihat
                 Rasulullah  saw..  Sayangnya,  definisi  ini  dikritik  oleh
                 Sahabat As-Suyuthi dalam Tadribur Rawi-nya. As-Suyuthi
                 mengatakan,  jika  hanya  dibuat  definisi  demikian,  maka
                 setiap muslim yang tidak bisa melihat (tunanetra) pada
                 zaman Nabi tidak bisa dikatakan sahabat, padahal jelas-
                 jelas ia bersama Nabi Saw., seperti Abdulllah bin Ummi



            2   Mengungkap Jejak Keilmuan Sahabat Ali Bin Abi Thalib
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20