Page 17 - KEILMUAN SAHABAT ALI BIN ABI THALIB BOOK DIGITAL
P. 17
dengan Nabi itu, lalu dia baru masuk Islam usai Nabi wafat
maka tidak bisa disebut sebagai sahabat Nabi. Atau
seorang Muslim pada masa Nabi, namun dia belum pernah
bertemu Nabi sama sekali, maka ia tidak bisa disebut
sebagai sahabat Nabi.
Mereka yang hidup di masa Nabi, yang pernah
berinteraksi namun belum memeluk Islam, atau yang
hidup semasa namun belum pernah bertemu disebut
sebagai mukhadlarmun. Yang mana secara akademis
dalam ilmu hadis, statusnya sama dengan tabiin. Begitu
pula dengan seorang Muslim yang tidak pernah bertemu
satu pun sahabat Nabi, meskipun hidup sezaman dengan
Khulafaurasyidin misalnya, tidak disebut sebagai tabiin.
Meski ada perbedaan batasan sahabat, para sahabat
memiliki peran yang sangat sentral dalam pewarisan agama
Islam. Mereka merupakan generasi terbaik umat Islam
karena memiliki sumber Islam yaitu Nabi Muhammad saw.
Setiap ada permasalahan dalam agama mereka mendapat
pencerahan langsung dari Rasulullah saw. atau mereka
berijtihad berdasarkan pemahaman murni mereka akan
Alquran dan sunah.
Para sahabat juga perawi hadis yang paling dekat
dengan Nabi saw. sehingga, dari merekalah ilmu-ilmu
tentang Islam tersampaikan secara utuh dan terjaga kepada
umat Islam hingga kini. Para sahabat ada yang menjadi
khalifah, gubernur, hakim, dan ulama. Mereka menyebar ke
penjuru dunia untuk mengabarkan Islam. Merekalah guru
para tabiin (generasi kedua dalam Islam) yang kemudian
mengajarkan hal yang sama kepada tabi’ attabi’in (generasi
ketiga dalam Islam) hingga sampai kepada kita.
4 Mengungkap Jejak Keilmuan Sahabat Ali Bin Abi Thalib