Page 38 - KEILMUAN SAHABAT ALI BIN ABI THALIB BOOK DIGITAL
P. 38
Madinah, seperti Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Zubair,
Saad bin Abi Waqqash, dan Abdullah bin Umar bin
Khattab agar bersedia menjadi khalifah, namun mereka
menolak.
Akan tetapi, baik kaum pemberontak maupun
kaum Anshar dan Muhajirin lebih menginginkan Ali
menjadi khalifah. la didatangi beberapa kali oleh
kelompok-kelompok tersebut agar bersedia di bai'at
menjadi khalifah. Namun, Ali menolak. Alasan
penolakan Ali karena ia selalu berpandangan bahwa,
“Ada orang yang lebih baik dari padanya, selain itu ia
menghendaki agar urusan itu diselesaikan melalui
musyawarah dan mendapat persetujuan dari sahabat-
sahabat senior terkemuka. Akan tetapi, setelah massa
rakyat mengemukakan bahwa umat Islam perlu segera
mempunyai pemimpin agar tidak terjadi kekacauan
yang lebih besar, akhirnya Ali bersedia di bai'at
menjadi khalifah.
Mereka berkata, “Sesungguhnya daulah ini
tidak akan bertahan tanpa amir. ”Mereka terus
mendesak hingga akhirnya Ali bersedia menerimanya.
Ada yang mengatakan, orang pertama yang membai’at
beliau adalah Thalhah dengan tangan kanannya.
Tangan kanan beliau cacat sewaktu melindungi
Rasulullah saw. pada peperangan Uhud. Sebagian
hadirin berkata, “Demi Allah, pembai’atan ini tidak
sempurna”.
Ali keluar menuju masjid lalu naik ke atas
mimbar dengan mengenakan kain sarung dan sorban
dari sutera sambil menenteng sandal beliau dan
bertelekan pada busur beliau. Segenap kaum muslimin
Keutamaan Sahabat Ali Bin Abi Thalib 25