Page 39 - KEILMUAN SAHABAT ALI BIN ABI THALIB BOOK DIGITAL
P. 39
membai’at beliau. Peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu
tanggal 19 Dzulhijjah tahun 35 H. Ada yang
mengatakan, Thalhah dan Az-Zubair membai’at Ali
setelah beliau meminta mereka untuk berbai’at.
Sebagian orang mengira bahwa ada sekelompok kaum
Anshar yang tidak membai’at Ali.
Al-Waqidi berkata, “Orang -orang di Madinah
membai’at Ali. Namun tujuh orang menarik diri dan
tidak ikut berbai’at. Mereka adalah Abdullah bin Umar
Sa’ad bin Abi Waqqash, Shuheib, Zaid bin Tsabit,
Muhammad bin Maslamah, Salamah bin Salaamah bin
Waqsy dan Usamah bin Zaid. Dan tidak ada seorang
sahabat Anshar pun yang tertinggal, mereka semua
ikut berbai’at sejauh pengetahuan kami.”
Saif bin Umar, “menceritakan dari sejumlah
gurunya bahwa mereka berkata, “Selama lima hari
setelah terbunuhnya Utsman kota Madinah dipimpin
sementara oleh Al-Ghafiqi bin Harb, mereka mencari
orang yang bersedia memimpin. Penduduk Mesir
mendesak Ali, sedang beliau sendiri menghindar dari
mereka ke sebuah rumah penduduk Kufah mencari Az-
Zubair tapi mereka tidak menemukannya. Penduduk
Bashrah meminta Thalhah, tapi ia tidak bersedia. Maka
mereka pun berkata, “Kami tidak akan mengangkat
salah satu dari tiga orang ini.” Mereka menemui Sa’ad
bin Abi Waqqash. Mereka berkata, “Sesungguhnya
engkau termasuk salah seorang anggota majelis Syura”.
Namun Sa’ad tidak memenuhi permintaan mereka.
Kemudian mereka menemui Abdullah bin
Umar. Beliau pun menolak tawaran mereka. Mereka
pun bingung, lantas mereka berkata, “Jika kita pulang
26 Mengungkap Jejak Keilmuan Sahabat Ali Bin Abi Thalib