Page 12 - Hanif Jalan Lurus
P. 12
2. Krisis identitas: Generasi muda kehilangan jati diri
akibat pengaruh budaya asing yang bertentangan
dengan nilai-nilai Islam.
3. Ketergantungan pada teknologi: Media sosial dan
internet membuat manusia lebih sibuk dengan dunia
maya dibandingkan dengan kehidupan nyata.
4. Kesepian di tengah keramaian: Interaksi digital
menggantikan komunikasi tatap muka, menyebabkan
manusia merasa semakin asing dengan lingkungannya.
Dalam kondisi seperti ini, jalan hanif menjadi solusi
terbaik. Hidup sebagai hanif berarti menyeimbangkan
antara dunia dan akhirat, menggunakan kemajuan modern
sebagai sarana untuk kebaikan, tanpa terperangkap dalam
jebakan materialisme. Seperti yang ditegaskan dalam Al-
Qur’an:
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
نسحَأ امك نسحَأو اي نُّ دلا نم كبيصن سن ت َ لَو ةرخ ْ لْا راه دلا ه للَّا َ كتَآ اميف ِ غت باو
ْ
َ
َ
َ َْ
َ
َ َ ْ َ ْ ْ َ َ
َ
َ َ
َْ َ
َ
ُ
َ
َ َ
َ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
نيدسفمْ لا بيُ َ لَ ه للَّا ه نإ ِ ضرَْ لْا ِ فِ داسفْ لا ِ غب ت َ لَو كيَ لإ ه للَّا
َ َ َْ
ُّ ُ
ْ
َ
َ ْ ُ
ْ
َ
َ
ُ
َ
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia; dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
11
Hanif: Jalan Lurus

