Page 278 - Modul PJJ IPS 7 genap
P. 278

c.  Kesultanan Demak
                      Kesultanan Demak merupakan kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa. Kesultanan
                      ini didirikan sekitar abad ke-15 M  oleh Raden  Patah  yang merupakan  keturunan
                      Raja  Brawijaya  V,  raja  terakhir  dari  kerajaan  Majapahit.  Kesultanan  Demak
                      mencapai  puncak  kejayaan  pada  masa  pemerintahan  Sultan  Trenggana  dimana
                      kekuasaan  kesultanan  Demak  meliputi  sebagian  Jawa  Barat,  Jayakarta,  Jawa
                      Tengah dan sebagian Jawa Timur. Penaklukkan pesisir utara Jawa Barat dilakukan
                      oleh  Fatahillah  yang  turut  merintis  berdirinya  kesultanan  Banten  dan  Cirebon.
                      Fatahillah  adalah  Panglima  perang  yang  dianggakat  Sultan  Trenggono  Demak
                      untuk mengusir Portugis di Pelabuhan Sunda Kelapa. Fatahillah rupanya menjadi
                      kepercayaan  Sunan  Gunung  Jati  dari    Cirebon  sehingga  dinikahkan  dengan
                      puterinya,  Ratu  Wulung  Ayu.  Ketika  di  Banten,  Fatahillah  membantu  Pangeran
                      Hasanuddin yang merupakan putra Sunan Gunung Jati, memperkuat kerajaan baru
                      ini menghadapi ancaman Pajajaran yang bekerja sama dengan Portugis. Di masa ini
                      membangun Istana dan Benteng Surosowan.

                      Dalam bidang keagamaan, kesultanan Demak berperan sebagai pusat penyebaran
                      agama  Islam.  Di  Pulau  Jawa,  penyebaran  Islam  didukung  oleh  para  wali  yang
                      dikenal  dengan  Wali  Songo.  Salah  satu  anggota  Walisongo  yaitu  Sunan  Giri
                      merupakan penasehat dan Panglima perang raja pertama Kesultanan Demak, Raden
                      Patah. Masijid Demak juga dibangun oleh walisongo dan sebagai pusat dakwah.

                      Setelah Sultan Trengganawafat, Kesultanan Demak mengalami kemunduran. Salah
                      satu penyebabnya adalah konflik dalam keluarga kesultanan untuk memperebutkan
                      tahta.  Konflik  di  Kerajaan  Demak  berakhir  setelah  Jaka  Tingkir  (Adipati  Pajang
                      sekaligus  menantu  Sultan Trenggono) meredam  pemberontakan Aria Panangsang
                      yang  menginginkan  tahta  Demak.  Jaka  Tingkir  kemudian  memindahkan  pusat
                      pemerintahan Demak ke daerah Pajang

                      Untuk mendapat pemahaman  lebih mendalam mengenai Kerajaan Demak silahkan
                      Ananda membaca buku Ilmu Pengetaguan Sosial SMP/MTs KelasVII, Kemdikbud,
                      2016, halaman 266-267 tentang Kesultanan Demak. Ananda juga dapat membaca
                      informasi tambahan tentang kerajaan Demak melaui situs https://santinorice.com














                   Sumber : Buku Ilmu Ilmu Pengetaguan Sosial SMP/MTs KelasVII, Kemdikbud, 2016
                                           Gambar 6.6. Peta Kesultanan Demak









                                       Modul PJJ Mata Pelajaran IPS – Kelas VII Semester Genap                  258
   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283