Page 20 - akt keperilakuan
P. 20

segera  muncul  pendekatan  lain  yang  selanjutnya  mendapat  perhatian  besar

                        dalam bidang riset, yaitu pendekatan kontinjesi (contingency approach).

                        Berbagai  riset  yang  menggunakan  pendekatan  kontinjensi  dilakukan  dengan
                        tujuan  mengidentifikasi  berbagai  variabel  kontinjensi  yang memengaruhi

                        perancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen. Secara ringkas,

                        berbagai  variabel  kontinjensi  yang memengaruhi desain  sistem  pengendalian
                        manajemen tersebut adalah sebagai berikut:

                           a. Ketidakpastian (uncertainty) seperti tugas, rutinitas, repitisi, dan faktor-
                               faktor eksternal lainnya.

                           b. Teknologi dan saling ketergantungan (technology and interdependence)
                               seperti proses produksi, produksi masal, dan lainnya.

                           c. Industri, perusahaan, dan unit variabel seperti kendala masuk ke dalam

                               industri, rasio konsentrasi, dan ukuran perusahaan.
                           d. Strategi  kompetitif  (competitive  strategy)  seperti  penggunaan  biaya

                               rendah atau keunikan.
                        Faktor-faktor  yang  dapat  diamati  (observability  factor)  seperti  desentralisasi,

                        sentralisasi,  budaya  organisasi  yang  lainnya. Chenhall  dan  Morris  meneliti
                        tentang  hubungan  antara  variabel  kontinjensi  ketidakpastian  lingkungan  dan

                        ketergantungan  organisasi  terhadap  hubungan  antara  struktur organisasi  dan

                        persepsi atas manfaat sistem akuntansi.
                           Seiring  dengan  perkembangan  teknologi  produksi,  permasalahan  riset

                     diperluas  dengan  diangkatnya  topik  mengenai  penyusunan  anggaran,  akuntansi

                     pertanggungjawaban  (responsibility  accounting)  dan  masalah harga  transfer
                     (transfer pricing). Meskipun demikian, berbagai riset tersebut masih bisa bersifat

                     normatif. Awalnya  riset Akuntansi Keperilakuan  dirancang  dengan pendekatan
                     universal,  tetapi diganti  dengan kontinjensi.  Teori  ini  menyatakan  bahwa

                     pembuatan dan  penggunaan  desain  sistem  pengendalian  manajemen  bergantung
                     pada  karakteristik  organisasi  dan  kondisi  lingkungan di  mana sistem  tersebut

                     diterapkan.





                     AKUNTANSI KEPERILAKUAN                                                        7
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25