Page 57 - ANTOLOGI PUISI "ASMARA DALAM AKSRASA"
P. 57
Sayap Patah Mengiringi
Pelukan
Setia Dayani
Duri mekar di sayap,
Sayupnya menderaskan air mata,
Runtuh tak bersuara,
Diamnya bagai batu yang tak terlempar,
Bosan rasa, ingin rasanya menggandeng,
Berbicara ke sana dan kemari seperti kincir angin,
Hahaha tiada kata untuk berhenti,
Namun, suatu ketika ombak menghantam jiwa ini,
Sampai melepaskan sayap ini lewat durimu,
Darah tak membendung untuk sebuah kasa,
Hanya maaf yang bisa aku terima,
45