Page 88 - ANTOLOGI PUISI "ASMARA DALAM AKSRASA"
P. 88

Asmara Membara


                              Fajar Gilang Ramadan


            Di relung hati, benih cinta bersemi,
            Mekar indah, putik kasih terurai
            Tatapan matamu, bagai mentari pagi,
            Menghangatkan jiwa, menerangi hari

            Senyummu merekah, bagai bunga mekar,
            Membuat hatiku berdebar-debar
            Kata-katamu bagai alunan merdu,
            Menyejukkan jiwa, merdu didengar

            Bersamamu, dunia terasa indah,
            Langkahku ringan, tak kenal lelah
            Cinta ini suci, bagai embun pagi,
            Menyegarkan jiwa, memberi arti

            Namun, keraguan terkadang datang,
            Bisakah cinta ini bertahan selamanya?
            Akankah badai menerjang, merenggut kebahagiaan?
            Hanya waktu yang bisa menjawabnya

            Meski begitu, aku tak ‘kan gentar,
            Cinta ini kupegang teguh, takkan kulepas
            Bersamamu, aku ingin mengarungi samudra,
            Menempuh badai, hingga akhir hayat

            Asmara ini membara, tak ‘kan pernah padam,
            Terus berkobar, di relung jiwa selamanya


            76
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93