Page 26 - BENGKEL LITERASI
P. 26
Di pengasingan ia tak gentar,
Suaranya tetap lantang, pikirannya tetap bebas,
Di tanah jauh, ia menulis dan mengobarkan,
Visi tentang sekolah yang memeluk semua jiwa.
Bukan hanya dinding dan bangku,
Tapi ruang bagi nurani yang tumbuh,
Di teras bambu, ia tanamkan cinta tanah air,
Mengajarkan bahwa pendidikan adalah senjata.
Kini aku berdiri di sini, mewarisi langkahnya,
Mengajarkan bukan sekadar ilmu,
Tapi semangat dan keberanian,
Agar anak-anak ini menjadi harapan yang nyata.
Setiap wajah di depanku adalah impiannya,
Setiap kata yang kuucapkan adalah janjinya,
Bahwa pendidikan tak hanya soal tahu,
Tapi tentang mengubah hidup, menggapai asa.
Ki Hajar, jejakmu tetap hidup,
Dalam keringat, tawa, dan air mata kami,
Kami teruskan nyalamu,
Dengan langkah teguh, tanpa gentar.
Esok, ketika lonceng sekolah berbunyi,
Kami berjalan di bawah sinar mentari,
kepala tegak dan hati yang menyala,
Menghidupkan warisanmu dalam setiap kata.
Pendidikan adalah kunci yang membuka masa depan,
Ia adalah kekuatan yang tak bisa dipadamkan,
Dan kami, para penerusmu,
Berjanji menjaga nyala itu tetap menyala.
Wahai anak-anak negeri, dengarlah panggilan ini,
Kalian adalah penerus mimpi Ki Hajar,
Bawalah obor ini dengan bangga,
Hingga semangatnya abadi di ujung masa.
20