Page 13 - Ebook Fix123
P. 13
SENSOR DAN TRANDUSER
Apabila LDR menerima cahaya maka nilai konduktansi antara kedua
kakinya akan meningkat (resistansi turun). Semakin besar cahaya yang diterima
maka semakin tinggi nilai konduktansinya (nilai resistansinya semakin rendah).
Aplikasi LDR salah satunya pada lampu penerangan jalan yang akan menyala
otomatis pada saat cahaya matahari mulai redup.
(3) Photo Diode
Photo diode adalah sensor cahaya yang mengadopsi prinsip dioda, yaitu
hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja.
Gambar 2.25. Photo diode
Sama seperti LDR, photo diode juaga akan mengubah besaran cahaya yang
diterima menjadi perubahan konduktansi pada kedua kakinya, semakin besar cahaya
yang diterima semakin tinggi juga nilai konduktansinya dan sebaliknya. Pada photo
diode walaupun nilai konduktansi tinggi (resistansi rendah) tetapi arus listrik hanya
dapat dialirkan satu arah saja dari kaki Anoda ke kaki Katoda.
(4) Photo Transistor
Photo transistor adalah sensor cahaya yang dapat mengubah besaran cahaya
menjadi besaran konduktansi.
Gambar 2.26. Photo Transistor
Photo transistor prinsip kerjanya sama halnya dengan transistor pada
umum, fungsi bias tegangan basis pada transistor biasa digantikan dengan besaran
cahaya yang diterima photo transistor. Pada saat photo transistor menerima cahaya
maka nilai konduktansi kaki kolektor dan emitor akan naik (resistansi kaki kolektor-
emitor turun) .
7
2) Sensor Penyandi (Encoder)
Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau
putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu
alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotary
tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing
putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua,
7 Rugianto, Guru Pembelajar Modul Pelatihan Guru, ed. Rugianto (Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
danTenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika, Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan, 2016).h.5-
26.
8