Page 8 - Ebook Fix123
P. 8
SENSOR DAN TRANDUSER
A. Materi Sensor dan Tranduser Penerapan Rangkaian Elektronika
1. Definisi Sensor dan transduser
Sensor adalah alat untuk mendeteksi / mengukur suatu besaran fisis berupa variasi
mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia dengan diubah menjadi tegangan dan arus listrik.
Sensor itu sendiri terdiri dari transduser dengan atau tanpa penguat/pengolah sinyal yang
terbentuk dalam satu sistem pengindera. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika,
sensor memberikan kesamaan yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang
1
kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai otaknya .
Sensor merupakan transduser yang digunakan untuk mendeteksi kondisi suatu proses.
Sedangkan pengertian transduser secara umum yaitu perangkat keras untuk mengubah
informasi suatu bentuk energi ke informasi bentuk energi yang lain secara proporsional. Contoh
sensor untuk mengukur level BBM dalam tangki mobil, besaran level/ posisi di konversikan ke
sinyal transduser yang ada pada dashboard mobil menjadi besaran tahanan kemudian diubah ke
besaran listrik untuk ditampilkan.
Sedangkan transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke
bentuk lain, yang merupakan elemen penting dalam sistem pengendali. Secara umum
transduser dibedakan atas dua prinsip kerja yaitu: pertama, transduser input dapat dikatakan
bahwa transduser ini akan mengubah energi non-listrik menjadi energi listrik. Kedua,
transduser output adalah kebalikannya, mengubah energi listrik ke bentuk energi non-listrik.
William mengatakan transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di
dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau
dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya. Transmisi energi ini bisa berupa
listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau thermal (panas). Contoh; generator adalah
transduser yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor adalah transduser yang
merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan sebagainya.
2. Persyaratan Umum Sensor dan Transduser
Dalam memilih peralatan sensor dan transduser yang tepat dan sesuai dengan sistem
yang akan disensor maka perlu diperhatikan persyaratan umum sensor berikut ini :
2
a. Linearitas
Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu
sebagai tanggapan (response) terhadap masukan yang berubah secara kontinyu. Sebagai
contoh, sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan panas yang
dirasakannya. Dalam kasus seperti ini, biasanya dapat diketahui secara tepat bagaimana
perubahan keluaran dibandingkan dengan masukannya berupa sebuah grafik. Gambar 1.1
memperlihatkan hubungan dari dua buah sensor panas yang berbeda. Garis lurus pada
gambar 1.1(a). memperlihatkan tanggapan linier, sedangkan pada gambar 1.1(b). adalah
tanggapan non-linier.
1 Rudy Wawolumaja, Elektronika Industri & Otomasi, Teknik Industri - Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha
Bandung (Bandung, 2013),
https://www.academia.edu/9435059/Sensor_transduser_dan_Aktuator.
2 Eliezer Mangoting Rongre, Modul Sensor, ed. Eliezer Mangoting Rongre (Politeknik Negeri Manado, 2018),
chrome-extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/https://elektro.polimdo.ac.id/wp-
content/uploads/2020/08/Modul-Praktikum-Sensor-dan-Transducer.pdf.
3