Page 13 - E-Modul ikatan Kimia_Elseria Afriyanti Togatorop_A1C119071.pdf
P. 13
2 2 6 2 1
Unsur Al : 1s 2s 2p 3s 3p , mempunyai elektron valensi tiga, sesuai kaidah oktet unsur ini akan
13
stabil dengan cara melepaskan 3e tersebut membentuk ion Al 3+
3+
Al →Al + 3e
2
2
6
1s 2s 2p ( sama dengan konfigurasi elektron Ne )
10
2
4
2
Unsur O :1s 2s 2p , mempunyai elektron valensi 6, sesuai kaidah oktet unsur ini akan stabil dengan cara
8
menyerap 2e membentuk ion O2-
O + 2e → O 2-
1s 2s 2p ( sama dengan konfigurasi elektron Ne )
6
2
2
-
10
6
2
5
2
2
- Unsur Cl :1s 2s 2p 3s 3p, mempunyai elektron valensi 7, sesuai kaidah oktet unsur ini akan
17
stabil dengan cara menyerap 1 elektron membentuk ion Cl-
-
Cl + e → C
2 2 6 2 6
1s 2s 2p 3s 3p ( sama dengan konfigurasi elektron Ar )
18
Dimana, unsur logam cenderung membentuk kation dan non logam dan anion.
Pembentukan kation terjadi pada logam yaitu pada keadaan larutan dalam bentuk padat maupun gas.
Pembentukan kation tersebut dibarengi dengan pembentukan ikatan dengan anion. Hal ini disebabkan
karena untuk membentuk suatu keadaan stabil dengan energi yang rendah maka logam yang mempunyai
elektron valensi yang rendah akan mudah melepas elektron yang dimiliki pada kulit yang paling luar
sekali. kondisi ini akan diterapkan oleh anion yang dalam keadaan yang sama juga memerlukan elektron
untuk ke bentuk yang stabil. dan menyebabkan unsur unsur non logam akan membentuk anion tersebut.
Jadi pada umumnya unsur logam akan melepaskan elektron valensinya
sehingga akan terbentuk ion positif (+), sedangkan unsur nonlogam
akan menangkap elektron dan akan terbentuk ion negatif (-)
Pada dasarnya ketika atom-atom membentuk ikatan, hanya elektron-elektron pada kulit terluar yang
berperan yaitu elektron valensi. Elektron valensi dapat digambarkan dengan struktur Lewis yaitu
lambang kimia suatu atom atau ion yang dikelilingi oleh titik-titik elektron valensi. Coba cermati tabel
berikut :
Tabel 2. Struktur Lewis unsur-unsur golongan utama
(Sumber : Setiyana, 2015)
6