Page 58 - eModulDLEAndriDomara
P. 58

penyimpanan  atau  pemakaian  diusahakan  agar  tidak  terjadi  penyerapan  uap  air  oleh

                        bahan  isolasi,  dengan  memberikan  bahan  penyerap  uap  air,  yaitu  senyawa  P 2O 5  atau
                        CaC 12.  Bahan  yang  molekulnya  berisi  kelompok  hidroksil  (OH)  higrokopisitasnya

                        relative besar dibanding bahan parafin dan polietilin yang tidak dapat menyerap uap air.


                               Bahan isolasi hendaknya juga mempunyai permeabilitas uap (kemampuan untuk
                        dilewati uap) yang besar, khususnya bagi bahan yang digunakan untuk isolasi kabel dan

                        rumah kapasitor. Di daerah tropis basah dimungkinkan tumbuhnya jamur dan serangga.
                        Suhu yang tinggi disertai kelembaban dalam waktu lama dapat menyebabkan turunnya

                        kemampuan  isolasi.  Oleh  karena  bahan  isolasi  hendaknya  dipisi  bahan  anti  jamur

                        (paranitro phenol, dan pentha chloro phenol).

                               Pemakaian  bahan  isolasi  sering  dipengaruhi  bermacam-macam  energi  radiasi

                        yang  dapat  berpengaruh  dan  mengubah  sifat  bahan  isolasi.  Radiasi  sinar  matahari

                        mempengaruhi umur bahan, khususnya jika bersinggungan dengan oksigen. Sinar ultra
                        violet  dapat  merusak  beberapa  bahan  organic.  T  yaitu  kekuatan  mekanik  elastisitas.

                        Sinar X sinar-sinar dari reactor nuklir, partikel-partikel radio isotop juga mempengaruhi
                        kemampuan bahan isolasi. Sifat mekanis bahan yang meliputi kekuatan tarik, modulus

                        elastisitas,  dan  derajat  kekerasan  bahan  isolasi  juga  menjadi  pertimbangan  dalam

                        memilih suatu jenis bahan isolasi.

                      4.  Pembagian Kelas Bahan Penyekat

                              Bahan penyekat  listrik dapat dibagi atas  beberapa kelas  berdasarkan  suhu kerja
                        maksimum, yaitu sebagai berikut :


                       a)  Kelas Y, suhu kerja maksimum 90°C

                           Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berserat organis (seperti Katun, sutera

                           alam, wol sintetis, rayon serat poliamid, kertas, prespan, kayu, poliakrilat, polietilen,
                           polivinil, karet, dan sebagainya) yang tidak dicelup dalam bahan pernis atau bahan

                           pencelup  lainnya.  Termasuk  juga  bahan  termoplastik  yang  dapat  lunak  pada  suhu
                           rendah.

                       b)  Kelas A, suhu kerja maksimum 150°C







               ANDRI DOMARA 16063054                                                                               40
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63