Page 96 - MODUL KONSEP DASAR KEPERAWATAN.Fix
P. 96
harus dilakukan perawat? Apabila klien kanker merasa gembira untuk tidak
meneruskan pengobatan bagaiama sikap perawat? Bila klien harus segera
amputasi tetapi klien tidak sadar siapakah yang harus memutuskan?
4. Ethical issues in treatment (isu masalah etik dalam tindakan keperawatan)
Apabila ada tindakan yang membutuhkan biaya besar apakah tindakan tersebut
tetap dilakukan meskipun klien tersebut tidak mampu dan tidak mau? Masalah-
masalah etik yang sering muncul seperti:
a. Klien menolak pengobatan atau tindakan yang direkomendasikan (refusal of
treatment) misalnya menolak fototerapi, menolak operasi, menolak NGT,
menolak dipasang kateter
b. Klien menghentikan pengobatan yang sedang berlangsung (withdrawl of
treatment) misalnya DO (Drop out) berobat pada TBC, DO (Drop out)
kemoterapi pada kanker.
c. Witholding treatment misalnya menunda pengobatan karena tidak ada donor
atau keluarga menolak misalnya transplantasi ginjal atau cangkok jantung.
Dilema etik dalam keperawatan :
1. Euthanasia. Euthanasia merupakan masalah bioetik yang juga menjadi
perdebatan utama di dunia barat. Euthanasia berasal dari bahasa Yunani, eu
(berarti mudah, bahagia, atau baik) dan thanatos (berarti meninggal dunia). Jadi
bila dipadukan, berarti meninggal dunia dengan baik atau bahagia.
2. Aborsi. Aborsi merupakan pemusnahan yang melanggar hukum atau
menyebabkan lahir prematur fetus manusia sebelum masa lahir secara alami.
Pelarangan praktik aborsi di Indonesia tercantum dalam pasal 347 – 349. Pasal
347 disebutkan seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana
paling lama empat tahun. Pasal 348 menyatakan barang siapa melakukan
sesuatu dengan sengaja yang menyebabkan kegugurann atau matinya
kandungan dapat dikenai penjara paling lama dua belas tahun. Kemudian pada
pasal 349 dinyatakan jenis pidana bagi dokter, bidan, atau juru obat yang
melakukan praktik aborsi. Dalam UU kesehatan No 36 tahun 2009 Bab XX
Pasal 194 ayat (1) disebutkan Setiap orang yang dengan sengaja melakukan
aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75
Modul Konsep Dasar Keperawatan | 90