Page 53 - E-Book Biologi Terintegrasi ESQ Materi Keanekaragaman Hayati
P. 53
ESQ - Pengaturan Diri (Self - Regulation)
T A H U K A H K A M U ?
TAHUKAH KAMU?
Dalam Islam, pelestarian keanekaraga man hayati baik secara in situ (di habitat alami)
maupun ex situ (di luar habitat alami) dianggap sebaga i bentuk tanggu ng jawab terhadap
amanah yang diberikan Allah SWT kepada manusia sebaga i khalifah di bumi. Pelestarian
in situ dan ex situ, seperti pengelolaan taman nasional dan ke bun raya, mencerminka n
komitmen untuk menjaga keberagaman flora dan fauna sesuai dengan ajaran Islam
untuk merawat dan melindungi makhluk hidup. Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Indah dan mencintai keindahan" (HR. Muslim).
Dengan menjaga dan melestarikan habitat alami serta melindungi spesies di luar
habitatnya, kita tidak hanya melindungi ke indahan ciptaan Allah tetapi juga memastikan
keberlangsungan hidup makhluk hidup yang menjadi bagian dari ekosistem yang lebih
besar.
Setelah menyelesaikan membaca ibra diatas tentu ananda telah mengetahui pentingn ya
menjaga kelestarian keanekaragaman hayati. Lantas, apaka h usaha-usaha tersebut harus
kita lakukan seorang diri? Tentu tidak, ka rena semua manusia iku t bertanggu ng jawab bahkan
negara pun ikut bertanggung jawab.
Mari kita bahas bagaimana peranan pemerintah dalam menjaga kelest arian hayati di
Indonesia.
1. Perlindungan Alam Umum
Perlindungan alam umum merupaka n
perlindungan terhadap flora dan fauna.
Perlindungan alam ketat adalah perlindungan
alam tanpa campurtangan manusia, ke cuali
apabila dipandang perlu. Contohnya adalah
taman nasional Ujung Kulon (Gambar 37). Taman
Nasional Ujung Kulon terkenal sebaga i habitat
satwa langka yang hampir punah, yaitu badak
jawa (Rhinoceros sondaicus) yang hanya bisa
ditemukan di sana. Selain badak jawa, masih
banyak makhluk hidup lainnya seperti rusa,
Gambar 37. Taman Nasional Ujung
banteng dan berbagai jenis burung
Kulon, Banten (Siwabud, 2014)
E-Book Keanekaragaman Hayati
41

