Page 40 - BAHAN AJAR SENI BUDAYA SMA/MA KELAS X
P. 40

Berdasarkan  struktur  pementasan  teater
                        tradisional,  mulai  dari  pementasan
                        musik  dan  tarian  pembukaan,  lawakan
                        atau  bodoran,  babak  drama  atau  lakon
                        yang dibawakan sampai musik penutup
                        dalam  membawakan  seni  perannya
                        dapat  dibedakan  menjadi  tiga  jenis
                        (gaya).  Seni  peran  dalam  teater
                        tradisional  rakyat,  menurut  Sembung,
                        (1992:33) dapat dikatagorikan dalam
                                                              Sumber Dok. Penulis
                        tiga  jenis,  yaitu;  “  seni  peran  Gambar 7.5 Peran Galang Gaya
                        komikal, seni peran realistik, dan seni   Agung-Teater Boneka Lakon
                                                              Mahabarata dan Ramayana
                        peran  dengan  gaya  agung  “.  Seni
                        peran  gaya  komikal  biasanya  hadir
                        ketika  pelawak  mulai  muncul  atau
                        tampil  dalam  adegan  comic  relief
                        (bagian  komik).  Seni  peran  gaya
                        realistic  biasanya  ditampilkan  oleh
                        pemeran        lainnya       dalam
                        membawakan      lakon    bersumber
                        kehidupan sehari-hari

                               (sejarah)     /     realistik,
                               sedangkan seni peran dengan
                               gaya     agung      biasanya
                               dilakukan pemeran dalam        Sumber: Dok. penulis Gambar 7.4
                               membawakan       cerita   atau   Peran Pedogeng Seni Peran Gaya
                                                              Realistik Pertunjukan Teater
                               lakon     kerajaan    (babad,   Tutur PMtoh-Aceh
                               mitologi,  dst,).  Karena  lakon
                               yang  dibawakan  pada  teater  tradisional  rakyat  tidak
                               berdasar pada naskah tertulis, tetapi garis besar cerita atau
                               lakon  (bagal,  bedrip)  maka  setiap  pemeran  tidak


                                                                                36
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45