Page 49 - BAHAN AJAR SENI BUDAYA SMA/MA KELAS X
P. 49

kadangkala  ditempatkan  sebagai  penghibur,
                                           penggembira  atau  hanya  sebatas  pelengkap
                                           saja, Artinya, kehadiran tokoh ini tidak terlalu
                                           penting.  Ada  atau  tidaknya  tokoh  ini,  tidak
                                           akan  mempengaruhi  keutuhan  lakon  secara
                                           tematik.  Kalau  pun  dihadirkan,  lakon  akan
                                           menjadi  panjang  atau  menambah  kejelasan
                                           adegan peristiwa yang dibangun.
                                              Perwatakan  atau  watak  peran  atau
                                           karakteristik  yang  dimiliki  pemeran  atau
                                           pemain di dalam lakon adalah ciri-ciri, tanda-
                                           tanda,  identitas  secara  khusus  bersifat
                                           pencitraan  sebagai  simbol  yang  dihadirkan
                                           peran,  berupa;  status  sosial,  fisik,  psikis,
                                           intelektual dan religi.
                                              Status sosial sebagai ciri dari perwatakan
                                           adalah  menerangkan  kedudukan  atau  jabatan
                                           yang    diemban     peran    dalam     hidup
                                           bermasyarakat  pada  lingkup  lakon,  antara
                                           lain;  orang  kaya,  orang  miskin,  rakyat  biasa
                                           atau  jelata,  penggangguran,  tukang  becak,
                                           kusir,  guru,  mantri,  kepala  desa,  camat,
                                           bupati,  gubernur,  direktur  atau  presiden,  dan
                                           seterusnya
                                              Fisik  sebagai  ciri  dari  perwatakan,
                                           menerangkan  ciri-ciri  khusus  tentang  jenis
                                           kelamin  (laki-laki  perempuan  atau  waria),
                                           kelengkapan pancaindra atau keadaan kondisi
                                           tubuh  (cantik-jelek,  tinggi-pendek,  kurus-
                                           buncit, kekarlembek, rambut hitam atau putih,
                                           buta, pincang, lengan patah, berpenyakit atau
                                           sehat, dan lain-lain.




                                                                                45
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54