Page 29 - E-Modul IPA Berbasis Etno-STEAM Proses Produksi Genteng
P. 29
E-Modul Etno-STEAM
24
ART (SENI)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
seni adalah kemampuan atau keterampilan dalam
menciptakan sesuatu yang indah. Pengrajin genteng
menggunakan keterampilan seni mereka untuk menciptakan
genteng dengan bentuk, pola, dan warna yang menarik.
Selain itu, seni juga berperan dalam cara pengrajin
mengekspresikan budaya dan tradisi daerah mereka melalui Gambar 18. Genteng Kodokan
Sumber: Dokumen Pribadi
desain genteng. Setiap daerah mungkin memiliki gaya dan
motif yang khas, yang mencerminkan identitas lokal. Oleh karena itu, penerapan seni dalam
produksi genteng tidak hanya meningkatkan kualitas visual produk, tetapi juga menjaga dan
melestarikan warisan budaya yang terkandung dalam setiap butir genteng yang dihasilkan.
Genteng yang diproduksi di Desa Ngembalrejo
memiliki tiga bentuk, yaitu kodokan, mantili, dank lam.
Ketiga jenis genteng ini memiliki kualitas yang sama, namun
perbedaan terletak pada ukuran dan jumlah bahan baku yang
digunakan. Genteng mantili, misalnya, memiliki ukuran
yang lebih besar dibandingkan kodokan dan klam, sehingga
memerlukan lebih banyak bahan baku dalam proses
Gambar 19. Genteng Mantili
pembuatannya. Meski begitu, masing-masing bentuk Sumber: Dokumen Pribadi
genteng ini tetap memenuhi standar kualitas yang
diharapkan, sehingga cocok digunakan untuk berbagai
kebutuhan konstruksi.
Dalam proses pembakaran, jumlah genteng yang dapat
dimuat juga berbeda tergantung pada bentuknya. Genteng
kodokan dank lam, yang berukuran lebih kecil, dapat dimuat
hingga 8000 buah dalam satu kali sesi pembakaran.
Sementara itu, genteng mantili yang lebih besar hanya dapat
dimuat sekitar 7000 buah dalam sesi yang sama. Perbedaan
ini menunjukkan bahwa ukuran dan desain genteng sangat Gambar 20. Genteng Klam
Sumber: Dokumen Pribadi
mempengaruhi efisiensi produksi, meskipun hasil akhirnya
tetap berkualitas tinggi.
24