Page 28 - E-Modul Pembelajaran Informatika Fase E_2_Neat
P. 28
NOTASI PSEUDOCODE
Notasi adalah semacam kode yang dipakai untuk memudahkan komunikasi. Notasi ini akan berguna untuk
memahami fungsi-fungsi dan algoritma yang ada di sebuah kode pemrograman.
Sebenarnya, algoritma pseudocode juga tidak memiliki ketentuan pasti dalam menentukan notasi. Meski begitu,
ada beberapa notasi yang banyak digunakan, seperti:
INPUT – Notasi ini dimaksudkan untuk memasukkan sesuatu, seperti navigasi klik atau button;
OUTPUT – Ini adalah hasil atau keluaran dari input dan proses. Output akan menampilkan sesuatu;
WHILE – Ini merupakan proses yang terjadi dalam sistem. While termasuk dalam bentuk perulangan;
IF – THEN – ELSE – Notasi ini masuk dalam kategori bentuk percabangan;
CASE – Bentuk generalisasi dari IF – THEN – ELSE
REPEAT – UNTIL – Sebuah keputusan (decision), di mana bagian ini pilihan dibuat
TIPS MEMULAI MEMBUAT PSEUDOCODE
1. Gunakan Teks Editor – Sebaiknya Anda gunakan teks editor daripada aplikasi pengolah kata seperti Microsoft
Word. Mengapa? Karena teks editor akan membuat pseudocode lebih terlihat rapi, runut, dan ringkas;
2. Tulis Tujuan Proses – Dengan menuliskan satu atau dua baris untuk menjelaskan tujuan kode, Anda akan dapat
dengan mudah melakukan pencarian dokumen pseudocode ini jika nantinya dibutuhkan. Selain itu, Anda juga bisa
menghemat waktu, karena Anda tidak perlu lagi menjelaskan tujuan program kepada setiap orang yang melihat
pseudocode Anda;
3. Tulis Hanya Satu Pernyataan per Baris – Setiap pernyataan dalam pseudocode Anda harus berisi satu
tindakan saja untuk komputer. Tujuannya, agar Anda dapat fokus pada satu pemecahan masalah;
4. Gunakan Spasi Antar Blok – Anda bisa menggunakan spasi di antara “blok” teks agar membantu komponen
pseudocode tetap rapi;
5. Gunakan Huruf Besar Untuk Perintah (Jika Diperlukan) – Anda mungkin perlu menggunakan huruf besar
untuk perintah kunci seperti pada bahasa pemrograman aslinya. Misalnya, perintah “if” dan “then”, Anda ubah
menjadi “IF” dan “THEN”.;
6. Simpan Pseudocode Dengan Urutan yang Benar – Meskipun pseudocode sederhana, tapi Anda tetap harus
menyimpan setiap bagian pseudocode sesuai urutan eksekusinya. Supaya ketika Anda ingin menggunakan
pseudocode-nya lagi, Anda tidak keliru menentukan urutannya;
7. Periksa Kembali Keterbacaan Pseudocode – Terakhir, jika Anda telah menyelesaikan pseudocode-nya, Anda
harus mengecek apakah pseudocode yang telah Anda buat sudah jelas dan mudah dipahami. Lalu Anda juga bisa
pastikan bahwa logika dalam pseudocode tersebut bisa dikonversi ke dalam bahasa pemrograman.
24