Page 35 - E-MODUL PEMBELAJARAN BILOGI
P. 35
c. Fase Ovulasi
Fase Ovulasi terjadi sekitar hari keempat belas dari total keseluruhan waktu
siklus menstruasi yang terjadi kurang lebih 28 hari. Pada fase ini, hormon estrogen
disekresikan sangat banyak, menyebabkan sekresi hormon FSH mulai menurun
dan digantikan dengan sekresi hormon LH. Hormon LH ini memiliki peran untuk
mematangkan sel-sel folikel yang menyebabkan sel telur keluar dari folikel.
d. Fase Pasca-ovulasi (Luteal)
Fase pasca-ovulasi ini terjadi pada hari kelima belas hingga hari kedua puluh
delapan. Pada fase ini, folikel yang pecah akan berubah. Pada fase ini, folikel yang
pecah akan membentuk badan padat berwarna kuning yang disebut dengan
korpus luteum. Korpus luteum berfungsi dalam menghasilkan hormon
progesteron. Sama halnya dengan hormon estrogen, hormon progesteron
memiliki peran dalam memelihara pertumbuhan endometrium hingga siap untuk
menjadi tempat berkembangnya embrio. Akan tetapi, apabila sel telur tidak
dibuahi oleh sel sperma, korpus luteum akan terdegradasi menjadi korpus albikan
yang dapat menyebabkan penurunan sekresi hormon estrogen dan progesteron
dan begitu sebaliknya hormon FSH dan LH akan naik kembali. Penurunan kadar
hormon estrogen dan hormon progesteron ini akan menyebabkan endometrium
sulit bertahan dan akan luruh bersama darah. Hal ini menandai dari fase pasca
ovulasi mulai beralih fase menstruasi.
4. Fertilisasi
Gambar 11 Fertilisasi
Sumber: https://www.pharmacy180.com
26