Page 32 - E-MODUL PEMBELAJARAN BILOGI
P. 32
Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Oogenesis
terjadi di ovarium. Sebelum terbentuknya sel telur (ovum), di dalam ovarium terlebih
dahulu terdapat sel indung telur (oogonium) yang bersifat diploid (2n = 23 pasang
kromosom). Kemudian oogonium akan melakukan pembelahan secara mitosis hingga
terbentuk oosit primer. Saat wanita memasuki masa pubertas, oosit primer ini akan
melanjutkan pembelahan ke fase pembelahan meiosis I. pada fase ini oosit primer
mengalami pembelahan sehingga terbentuk dua sel yang berbeda ukuran dan masing-
masing memiliki sifat yang haploid. Pada satu sel yang memiliki ukuran besar disebut
dengan oosit primer, sedangkan sel lainnya yang memiliki ukuran lebih kecil disebut
dengan badan kutub primer. Pada fase berikutnya, oosit sekunder akan mengalami
fase pembelahan meiosis II. Pada fase ini hanya akan berlanjut apabila terjadi
fertilisasi. Apabila selama fase ini tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan
terdegenerasi. Dengan adanya fertilisasi, oosit sekunder akan membelah menjadi dua
sel, yaitu sel yang berukuran besar yang dinamakan ootid, sementara sel yang
berukuran kecil dinamakan badan kutub sekunder. Secara bersamaan, badan kutub
primer juga akan membelah menjadi dua sel badan kutub sekunder. Jadi pada fase
meiosis II dihasilkan satu ootid dan tiga badan kutub sekunder. Selanjutnya, satu ootid
yang telah dihasilkan akan berkembang menjadi sel telur (ovum) yang matang,
sedangkan badan kutub akan mengalami kematian/hancur (polosit).
Ovum:
Gambar 9 Ovum
Sumber: https://lusa.afkar.id
23