Page 5 - Eastern Syriac 2
P. 5
memahami Alkitab Perjanjian Baru Peshitta yang berbahasa
Arami/Suryani yang mana bahasa inilah yang dipergunakan
Maran Eesho Mshikha. Ataupun juga buku ini dapat
menambah koleksi penguasaan bahasa asing oleh pembaca
budiman sekalian.
Aramaik adalah salah satu cabang bahasa Semitik
kuno yang masih terpelihara hingga kini. Fakta membuktikan
bahwa banyak kata dalam bahasa Ibrani dan Arab juga
berasal dari bahasa Aram ini. Aksara Ibrani modern (square
script) disebut „Ashuri‟. Ashuri adalah nama Ibrani untuk
Assiria. Nama Assiria itu sendiri berasal dari Asyur anak
Sem, Sem anak Nuh (Kejadian 10:22). Banyak bagian dari
kitab Perjanjian Lama dituliskan aslinya dalam bahasa Arami
ini misalkan saja Kitab Daniel 2:4 – 7:28, Ezr.4:8-6:18, 7:12-
26; Yer.10:11.
Pada masa Kaldean (Babilonia Baru) and Persia,
bahasa Arami ini digunakan sebagai bahasa Internasional.
Alkitab, menyebut bahasa Aram ini sebagai “Assakhta
Peshitta”, ditulis dan dikenal sekarang dengan Teks Peshitta,
berasal dari dialek barat laut Mesopotamia, yang mengalami
evolusi dan penyempurnaannnya di sebuah kerajaan-kota
yaitu Orhai, kemudian oleh Yunani kota ini disebut Edessa
dan saat ini kota ini disebut Urfa, di Turki. Haran, kota dari
Nahor saudara Abraham (Ibrahim), terletak 38 kilometer arah
tenggara dari Orhai. Banyak komunitas Yahudi-Orhai, dan
komunitas Yahudi lainnya di Assiria dalam wilayah kerajaan
Adiabene telah memeluk agama Yahudi dan Perjanjian
Lamanya menggunakan dialek Arami ini yang kitabnya
disebut TANAKH Peshitta.
Manuskrip Kristen dalam dialek Aram Timur ini
ditulis dalam aksara kuno, „Estrangela‟, dan tanpa tanda
vokal, kemudian pada abad ke 5 atau 6 Masehi
berkembanglah dua aksara Aramaik yaitu „Serto‟ yang
digunakan dibelahan Barat Mesopotamia dan „Swadaya atau
iv