Page 12 - Buku Role model-fix 6_Neat
P. 12

tetap menjaga kelestarian ekosistem disekitarnya, serta senantiasa
          mengeksploitasi potensi lainnya dengan secara rutin memonitor
          kondisi keanekaragaman hayati yang ada.
          Kondisi Awal/Permasalahan
             Sebagai wilayah kepulauan, Taka Bonerate mempunyai akses
          perairan yang terbuka (open access). Pandangan masyarakat umum
          yang menganggap bahwa kawasan perairan merupakan kawasan
          open acces yang mendefinisikan bahwa sumberdaya milik bersama
          (common property) telah menjadikan laut sebagai satu kawasan yang
          terbuka untuk diakses oleh siapa saja tanpa adanya batasan jumlah
          pengguna sumberdaya (pemanfaat) yang jelas, sehingga hak dan
          tanggung jawab yang melekat pada pemanfaat sumberdaya menjadi
          tidak jelas, dan pada akhirnya berimbas pada keberlanjutan sum-
          berdaya itu sendiri. Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara den-
          gan nelayan, hasil tangkapan saat ini semakin berkurang dan beber-
          apa nelayan merasa jarak mereka menangkap ikan mulai menjauh.
          Hal ini didukung oleh hasil kajian sosial yang dilakukan oleh Balai
          Taman Nasional Takabonerate dalam periode 2014 – 2015 di Desa
          Latondu dan Rajuni, Kecamatan Takabonerate yang menunjuk-
          kan telah terjadi penurunan hasil tangkapan nelayan dalam kurun
          waktu 10 tahun terakhir. Data PRA (Participatory Rural Apprais-
          al) di Desa Rajuni dan Latondu menunjukkan indikasi terjadinya
          penurunan hasil tangkapan,  baik  jumlah  maupun ukuran. Data
          hasil inventarisasi ikan ekonomis menunjukkan bahwa kelimpah-
          an ikan dari familia Serranidae cukup rendah, yaitu hanya terdapat
          209 ekor dalam 2,4 Ha atau setara dengan 17,9 ekor / Ha perairan
          (TNTBR,2015). Hal ini menunjukan perlu adanya tindak /inovasi
          dalam pengelolaan yang mendukung keberlanjutan sumberdaya ini.
          Ketiadaan sistem pencatatan data penangkapan ikan menjadi salah
          satu isu yang perlu mendapat perhatian juga. Hal ini diperlukan
          sebagai salah satu bahan untuk mengambil kebijakan pengelolaan
          perikanan di kawasan Takabonerate.
             Permasalahan lain yang terjadi di dalam kawasan Taman Na-
          sional  Taka  Bonerate  adalah  ancaman  terhadap  kerusakan  eko-
          sistem dan keberlanjutan sumberdaya perikanan. Praktek-praktek
          destructive fishing berupa penggunaan bom, bius dan kompressor
          masih kerap di temui. Selain itu potensi konflik antar nelayan peng-
          guna alat tangkap pun masih cukup tinggi, terutama antara nelayan
          pemancing dan nelayan panah dari luar kawasan yang menggu-
          nakan alat bantu kompressor serta potensi konflik antara nelayan
          bagan Rajuni dengan nelayan gae (purse seine) dari luar kawasan.
          Pelanggaran terhadap batas zonasi Taman Nasional pun masih


          Pembelajaran Role Model Pengelolaan Bersama di TN Taka Bonerate  8
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17