Page 13 - Buku Role model-fix 6_Neat
P. 13
kerap kali ditemui. Beberapa nelayan masih mencari ikan di zona
inti maupun zona perlindungan bahari Taman Nasional Takabo-
nerate (TNTBR,2015). Hal ini diperparah dengan ketidakpedulian
mayoritas masyarakat akan kondisi yang terjadi. Kecenderungan
masyarakat untuk tidak melaporkan dan melakukan pembiaran
aktivitas pelanggaran masih kerap terjadi. Dampak dari semua itu
adalah menurunnya kondisi ekosistem terumbu karang dan jum-
lah ikan tangkapan nelayan semakin berkurang.
Kegiatan-kegiatan destruktif lainnya yang masih terjadi yaitu
adanya kegiatan penambangan pasir dan batu karang yang dapat
menurunkan kualitas lingkungan terumbu. Batu karang dan pasir
biasa digunakan sebagai bahan untuk pondasi rumah, jalan, mau-
pun sarana fisik lainnya.
Salah satu upaya untuk mengurangi tingkat ketergantungan
dan eksploitasi sumberaya perikanan oleh masyarakat adalah den-
gan memberikan alternative mata pencaharian yaitu dari sektor
jasa wisata. Potensi jasa wisata di Taman Nasional Taka Bonerate
didukung oleh potensi alam dan keindahan alam, yang dapat di-
manfaatkan untuk pengembangan pariwisata dan rekreasi, pem-
bangunan sarana dan prasarana pariwisata alam serta menunjang
peran serta masyarakat secara aktif dalam pelayanan jasa pari-
wisata alam dan mendorong pengembangan ekonomi masyarakat
juga daerah dari jasa pariwisata alam. Namun kondisi kelompok
masyarakat yang masih belum memiliki kapasitas serta ketidak ta-
huan akan nilai manfaat yang bisa mereka dapatkan, menjadikan
sektor pariwisata bahari masih belum diminati oleh masyarakat
untuk menjadi mata pencarian alternatif.
Masih berpusatnya aktivitas dan sarana prasarana wisata di
Pulau Tinabo serta belum berkembangnya destinasi wisata lokal
dan sarana prasarana pendukung wisata di Desa lain di kawasan
Taman Nasional Taka Bonerate turut menjadi tantangan dalam
pengembangan jasa wisata sebagai salah satu alternatif sumber
mata pencaharian masyarakat di sekitar kawasan aman Nasional
Taka Bonerate.
Masyarakat masih memiliki pengetahuan dan dukungan yang
minim dalam melakukan aktivitas pelayanan/jasa wisata. Hal ini
dapat menjadi ancaman tersendiri bagi ekosistem, jika nantinya
aktivitas jasa wisata diberikan oleh kelompok masyarakat. An-
caman dapat terjadi pada saat melakukan aktivitas wisata bahari
(WWF Indonesia, 2015).
Harus diakui bahwa masih ada beberapa kelemahan dalam
pengelolaan taman nasional Taka Bonerate. Pertama adalah lu-
asan kawasan Taman Nasional Taka Bonerate tidak sebanding
9
Pembelajaran Role Model Pengelolaan Bersama di TN Taka Bonerate