Page 18 - Buku Role model-fix 6_Neat
P. 18
ingatkan oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem (Wiratno, 2018).
1. Menjadikan masyarakat sebagai subjek, bukan lagi objek.
Pengelolaan kawasan konservasi dewasa ini harus dilak-
sanakan dengan mempertimbangkan pergeseran paradigma
konservasi sesuai dengan perkembangan zaman. Saat ini, upaya
konservasi bukan lagi mengenai perlindungan semata yang han-
ya fokus pada pelarangan, melainkan suatu bentuk perlindungan
dan pengawetan dengan pemanfaatan berkelanjutan sumberdaya
alam. Sejalan dengan hal tersebut, maka masyarakat yang tinggal
dan menggantungkan hidupnya pada pemanfaatan hasil sumber-
daya di dalam kawasan konservasi harus pula dikelola dengan
strategi baru yakni diposisikan sebagai subyek atau pelaku utama
pelaksanaan berbagai model pengelolaan konservasi. Pendekat-
an ini menitikberatkan pada keterlibatan masyarakat tidak han-
ya sebagai obyek dari pelakasanaan program pengelolaan yang
ada tetapi juga turut serta aktif dalam pelaksanaan pengelolaan
konservasi sembari mendapatkan manfaat dari adanya pengelo-
laan tersebut. Sebagai subyek pengelolaan konservasi, masyarakat
turut serta aktif mulai dari kegiatan perencanaan, pengorgani-
sasian, pelaksanaan, pengendalian hingga pada kegiatan penga-
wasan.
Model pengelolaan kawasan konservasi yang dilaksanakan
oleh Taman Nasional Taka Bonerate berdasarkan RPTN Taka
Bonerate 2014-2023 telah mengupayakan keterlibatan masyarakat
dengan mengembangkan kelembagaan dan kemitraan konserva-
si. Melalui role model Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP)
Bersama Masyarakat dan role model Pengembangan Destinasi
Wisata Bahari Berbasis Masyarakat, Balai Taman Nasional Taka
Bonerate cukup berhasil melaksanakan inovasi pengelolaan sum-
berdaya pesisir dan perikanan yang strategis di Taman Nasional
Taka Bonerate dengan menjadikan masyarakat yang ada di dalam
kawasan sebagai subyek atau pelaku utama upaya konservasi.
Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) merupakan mod-
el pengelolaan berbasis hak akses terhadap area tangkapan ikan
tradisional oleh masyarakat lokal melalui PKS (Perjanjian Kerja
Sama) dengan pihak Balai TN Taka Bonerate. Role model pelak-
sanaan PAAP adalah masyarakat yang tergabung dalam kelom-
pok Forum Peduli Laut Rajuni-Latondu. Masyarakat yang terlibat
dalam kelompok tersebut bertanggungjawab atas area tangka-
pannya dengan melakukan pengawasan mandiri, melakukan
pencatatan hasil tangkapan ikan, dan pemanfaatan sumberdaya
perikanan berkelanjutan. Kelompok juga telah turut aktif da-
Pembelajaran Role Model Pengelolaan Bersama di TN Taka Bonerate 14